“Tinjauan sistematis ini sangat menyarankan bahwa aerobik, latihan fisik yang diikuti dengan pemulihan singkat sebelum encoding, meningkatkan perhatian, konsentrasi, serta fungsi belajar dan memori pada orang dewasa muda,” tulis para peneliti.
Hubungan antara olahraga dan peningkatan produksi pekerjaan bukanlah hal baru. Sebuah studi dari tahun 2011 menemukan bahwa mencurahkan waktu kerja untuk aktivitas fisik dapat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, yang menguntungkan baik pemberi kerja maupun pekerja karena menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas dengan waktu duduk yang lebih sedikit.
“Peningkatan produktivitas ini, di satu sisi, berasal dari orang-orang yang menyelesaikan lebih banyak selama jam kerja mereka, mungkin karena peningkatan stamina dan, di sisi lain, dari berkurangnya ketidakhadiran karena sakit,” Ulrica von Thiele Schwarz dan Henna Hasson, para peneliti di balik studi tersebut, mengatakan dalam siaran pers.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Leadership and Management tahun lalu menemukan bahwa latihan intensitas tinggi dapat menurunkan stres secara keseluruhan dan bahkan meningkatkan tingkat kepuasan kerja.
Studi tersebut mengamati tujuh jenis rutinitas olahraga yang umum seperti latihan beban, olahraga kompetitif, aerobik, lari, bersepeda, berjalan, dan yoga, sebelum menemukan bahwa bersepeda menawarkan manfaat paling banyak untuk mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 19%.
“Latihan yang sering, lama, dan menantang sepadan bagi wirausahawan, bahkan dengan jadwal sibuk mereka. Waktu berolahraga adalah waktu untuk menjauh dari bisnis, tetapi ini adalah pertukaran yang sehat. Itu tidak akan merugikan bisnismu dan itu akan baik untukmu,” kata seorang peneliti.**(RW)