Topcareer.id – Yoshihide Suga terpilih sebagai Perdana Menteri baru Jepang.
Setelah pemungutan suara di Parlemen negara itu pada hari Rabu (16/9), mantan pekerja pabrik karton dan putra petani itu kini menjadi pemimpin negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berusia 71 tahun itu resmi menggantikan pemimpin yang mengundurkan diri, Shinzo Abe, Perdana Menteri terlama di Jepang, yang mundur pada Agustus 2020 karena masalah kesehatan terkait radang usus besar.
Suga terpilih sebagai pemimpin LDP pada hari Senin (14/9) dengan sekitar 70% suara, tetapi dia masih membutuhkan dukungan dari badan legislatif nasional negara itu, sebelum secara resmi menjadi Perdana Menteri.
Baca juga: Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Vaksin dengan Perusahaan dan Universitas di Jepang
Dia memenangkan suara parlemen dengan 314 dari 465 suara di majelis rendah, dan 142 dari 240 suara di majelis tinggi.
Tak lama setelah konfirmasi, Yoshihide Suga mengumumkan susunan kabinetnya, yang mencakup sejumlah besar mantan orang yang diangkat oleh Abe. Kemungkinan besar hal ini akan mendorong kesan stabilitas dan kontinuitas di antara kedua pemimpin.
Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Keuangan Aso Taro akan melanjutkan peran mereka, sementara Menteri Kesehatan Abe Motonobu Kato dipromosikan ke posisi penting sekretaris kabinet, kombinasi kepala staf dan sekretaris pers.
Saudara laki-laki Abe, mantan Perdana Menteri Nobuo Kishi akan mengambil peran Menteri Pertahanan di bawah Suga. Total, hanya ada dua perempuan di kabinet.
Baca juga: Jepang Ciptakan Robot Gundam Setinggi 18 Meter yang Bisa Berjalan
Penunjukan Suga sebagai pengganti Abe tidaklah mengejutkan. Suga adalah tangan kanan mantan pemimpin Jepang itu dan memegang posisi sekretaris kabinet kepala di pemerintahannya.
Suga dikenal sebagai operator politik yang sukses, yang dapat menyelesaikan berbagai hal, dan bekerja bahu membahu dengan mantan pemimpinnya untuk menerapkan Abenomics, sebuah rangkaian kebijakan ekonomi yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi Jepang yang lesu.
Faktanya, Suga sangat dekat dengan mantan Perdana Menteri Abe, sehingga Kazuto Suzuki, wakil dekan dan profesor politik internasional di Universitas Hokkaido, menggambarkannya sebagai sosok yang tepat untuk pengganti Abe.**(Feb)
