Topcareer.id – Program populer penerbangan tamasya ke mana pun atau seven-hour flight to nowhere yang ditawarkan Qantas Airlines terjual habis dalam 10 menit. Di tengah pembatasan global akibat pandemi Covid-19, tampaknya program perjalanan ini kian menjadi tren untuk industri penerbangan.
“Ini mungkin penerbangan dengan penjualan tercepat dalam sejarah Qantas,” kata CEO maskapai, Alan Joyce, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman CNN, Jumat (18/9/2020).
“Orang jelas merindukan perjalanan dan pengalaman terbang. Jika permintaan ada, kami pasti akan melakukan lebih banyak penerbangan wisata ini sementara kita semua menunggu perbatasan dibuka.”
Penerbangan wisata selama tujuh jam ini akan melakukan putaran raksasa di Queensland dan Gold Coast, New South Wales, dan jantung pedalaman terpencil negara itu.
Baca juga: PSBB Jakarta Tak Berdampak Signifikan pada Trafik Penumpang Pesawat
Dari atas, penerbang yang tertarik harus dapat melihat atraksi terkenal di Australia termasuk Sydney Harbour dan Great Barrier Reef. Jet tersebut akan melakukan flyover rendah di atas landmark tertentu, termasuk Pantai Uluru dan Bondi. Hiburan onboard khusus juga dijanjikan, termasuk kejutan pembawa acara selebriti.
Perjalanan akan dilakukan dengan pesawat Boeing 787 Dreamliner Qantas, biasanya dipesan untuk perjalanan antarbenua melintasi benua. Saat ini, hanya ada sedikit penerbangan yang beroperasi ke dan dari Australia karena pembatasan perjalanan dan armada internasional Qantas telah dilarang terbang.
Penerbangan QF787, yang akan berangkat dari Bandara Domestik Sydney pada 10 Oktober dan kembali ke kota metropolitan Australia tujuh jam kemudian, memiliki 134 tiket yang dijual, mencakup kelas bisnis, ekonomi premium, dan ekonomi dengan biaya mulai dari AUD 787 hingga AUD 3,787.
Baca juga: Naik Pesawat Lebih Aman dari Penularan Virus Corona Dibandingkan Mall
Program penerbangan Qantas ini mengikuti EVA Air’s Taiwan-based flight to nowhere, yang menawarkan perjalanan satu kali pada 8 Agustus, di atas pesawat jet A330 Dream bertema Hello Kitty.
Sementara itu, All Nipon Airways (ANA) juga mengoperasikan penerbangan wisata singkat di Jepang pada Agustus, yang menurut maskapai itu berusaha meniru “pengalaman resor Hawaii,” dengan 300 penumpang naik dalam penerbangan 1,5 jam itu.
Dan pada 19 September, penerbangan wisata akan berangkat dari Bandara Taipei, menawarkan 120 turis Taiwan kesempatan untuk melihat pulau Jeju Korea Selatan dari langit.
Perjalanan itu akan menjadi pengalaman tersendiri, menurut siaran pers Organisasi Pariwisata Korea, yang menawarkan pertunjukan kuis dalam penerbangan dan masakan lokal.
Singapore Airlines juga mempertimbangkan untuk mengoperasikan flight to nowhere mulai Oktober, menurut surat kabar lokal Straits Times.**(Feb)
