Topcareer.id – Pemerintah Belanda pada Senin (28/9/2020) mengumumkan serangkaian pembatasan baru untuk memperlambat gelombang kedua infeksi virus corona, termasuk waktu tutup lebih awal untuk bar dan restoran, serta perjalanan terbatas antara kota-kota besar.
Langkah-langkah tersebut, yang juga mencakup penggunaan masker kain yang lebih luas untuk publik di Amsterdam dan kota-kota besar lainnya, dilakukan ketika tingkat infeksi baru setiap hari telah melewati puncaknya pada bulan April.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan langkah tersebut tidak dapat dihindari karena kecepatan penyebaran virus.
Baca Juga: Gelombang Kedua Virus Corona Di Asia Memicu Lockdown Kembali
“Tentu tindakan ini akan berdampak negatif pada ekonomi. Tetapi membiarkan virus menyebar akan memiliki konsekuensi yang lebih besar, termasuk kerusakan ekonomi,” katanya dalam konferensi pers, mengutip Reuters.
Bisnis diinstruksikan agar karyawan bekerja dari rumah kecuali jika sangat diperlukan. Bar dan restoran harus tutup pada pukul 10 malam.
Orang-orang diberitahu untuk menghindari perjalanan yang tidak penting antara hot spot Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag. Toko retail di kota-kota tersebut akan diizinkan untuk menolak pelanggan yang tidak memakai masker.
Acara olahraga akan ditutup untuk umum dan pertemuan dibatasi hingga 40 orang. Pertemuan sosial di rumah harus dibatasi untuk tiga tamu.
Rutte mengatakan pada Jumat lalu bahwa dia sedang mempertimbangkan langkah-langkah regional untuk memperlambat wabah, tetapi pada Senin situasinya memburuk, mendorong tindakan nasional.
Institut Kesehatan Nasional (RIVM) Belanda pada Senin melaporkan 2.914 kasus baru, sedikit di bawah rekor sepanjang masa hari Minggu sebanyak 2.995.
Rawat inap dan kematian berada di bawah level April, tetapi kepala unit perawatan intensif Belanda memperingatkan bahwa prosedur yang tidak penting akan ditunda untuk memberi jalan bagi pasien Covid-19 lagi mulai akhir pekan ini.
Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan jumlah infeksi diproyeksikan meningkat menjadi 5.000 per hari dari saat ini 3.000 sebelum tindakan dimulai.**(RW)