Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

4 Langkah Sigap Perusahaan Besar di Singapura Hadapi Pandemi

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Pandemi virus corona telah mempertajam peran pemerintah dalam mendukung perekonomian selama periode krisis.

Namun, hal itu juga menyoroti peran yang dapat dimainkan oleh bisnis besar. Lihatlah Singapura. Sebagai markas besar Asia-Pasifik bagi banyak perusahaan besar dunia, negara ini telah lama berinvestasi dalam stabilitas bisnis bahkan ketika ketegangan geopolitik berkobar secara global.

Jadi ketika lonjakan kasus COVID-19 mengancam keseimbangan itu, pihak berwenang bergerak cepat dengan mengumumkan lebih dari US $ 73 miliar dalam bentuk stimulus.

Namun, meskipun mengalami resesi pertamanya sejak 2009, beberapa perusahaan multinasional dari industri terkemuka negara tersebut telah berhasil menemukan peluang untuk terus maju. Dari memimpin upaya bantuan krisis hingga mendukung perusahaan lain.

Baca Juga: Singapura Beri Hadiah Rp 4 Juta Bagi Warganya yang Menjaga Kesehatan

Mulai dari sektor manufaktur, perbankan, dan teknologi Singapura telah mendukung upaya tersebut untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Berikut ini yang dilakukan oleh bisnis besar di Singapura dalam menghadapi pandemi virus corona seperti diberitakan CNBC.

  • Sigap merespon krisis
    Selama puncak pandemi, manufaktur yang merupakan industri bisnis terbesar Singapura adalah satu-satunya sektor yang tumbuh 2,5% karena permintaan barang biomedis melonjak.

Produsen 3M menerapkan pelajaran dari wabah SARS tahun 2003 untuk menjalankan jalur manufakturnya 24/7 dan menggandakan produksi global respirator N95.

“Kami membuat keputusan sadar untuk berinvestasi dalam kapasitas tambahan untuk pandemi berikutnya,” kata Kevin McGuigan, direktur pelaksana untuk Asia Tenggara.

Pada paruh pertama tahun 2020, 3M telah memproduksi lebih dari 800 juta respirator di seluruh dunia, bahkan ketika penutupan perbatasan mengancam akan mengganggu produksi. Namun bisnis besar ini tetap bekerja dengan otoritas lokal di Singapura.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply