Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Singapore Airlines Sulap Jet Airbus SE A380 Menjadi Restoran

Foto: Dok. Singapore Airlines Ltd

Topcareer.id – Banyak cara dilakukan oleh maskapai penerbangan yang mengalami penurunan jumlah penumpang akibat pandemi virus corona.

Sehingga maskapai harus memikirkan cara apalagi untuk menarik pelanggan agar maskapai penerbangan tetap memiliki pemasukan untuk tetap bertahan di tengah krisis.

Salah satunya Singapore Airlines Ltd. yang menjalani ide kreatif mereka dengan menjual tiket kursi pada pelanggan untuk menikmati makan di restoran pop-up pesawat jet Airbus SE A380 yang sedang absen terbang.

Tiket langsung habis terjual dalam waktu 30 menit sejak pemesanan dibuka pada hari Senin (12/10). Singapore Airlines mencoba cara baru untuk mengumpulkan uang, mereka memanfaatkan dua superjumbo jet yang absen terbang dan diparkir di Bandara Changi untuk disulap sebagai tempat makan sementara.

Baca Juga: Dirumahkan, Pramugari Ini Banting Setir Jadi Pelayan Supermarket

Makan di kelas suite pesawat tiketnya berharga SGD 642 (US $ 474), sementara untuk makan di kursi kelas bisnis yang tadinya seharga SGD 321, turun menjadi SGD 96,30. Sedangkan untuk makan di kursi kelas ekonomi premium tiketnya seharga SGD 53,50. Pelanggan juga dapat membayar dengan frequent-flyer miles mereka.

Setelah tiket makan siang dalam pesawat untuk jadwal akhir pekan tanggal 24 dan 25 Oktober terjual habis, Singapore Airlines mengatakan akan memperpanjang penawaran untuk dua hari lagi pada akhir pekan berikutnya dan juga menambahkan opsi makan malam pada keempat hari tersebut.

Sekitar setengah kursi di setiap pesawat akan digunakan untuk makan, sejalan dengan pedoman restoran tentang batasan dan jarak kelompok, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan. Dalam layanan penerbangan normal, A380 milik maskapai ini dapat menampung sebanyak 471 orang, menurut situs webnya.

Singapore Airlines mengalami rekor kerugian bersih SGD 1,12 miliar (US $ 827 juta) pada Juni 2020 dan merumahkan sekitar 20% tenaga kerjanya, maskapai juga menjual berbagai makanan kelas satu dan bisnis serta menawarkan layanan seorang koki pribadi yang akan menghangatkan dan menyajikan makanan yang dipesan serta melayani pelanggan di rumah mereka.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply