Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

4 Tips Atasi Stigma Negatif Akibat Dipecat dari Pekerjaan

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Dipecat dari pekerjaan memang hal yang paling ditakuti dan wajar bila kamu mengkhawatirkan prospek karier kamu kedepannya setelah kamu dipecat.

Tetapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak harus mengurangi peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan lain. PHK yang terjadi pada dirimu mungkin bukan karena masalah yang terjadi antara kamu dengan pemberi kerja seperti yang kamu pikirkan.

Bisa saja PHK kamu disebabkan oleh perampingan dan restrukturisasi perusahaan. Atau memang ketidaksanggupan perusahaan untuk meneruskan bisnisnya di situasi krisis akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Begini Jawaban Saat Wawancara Kerja, Mengapa Kamu Dipecat

Kamu tetap dapat mengatasi stigma dipecat dengan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah ini selama wawancara kerja.

1. Terima situasinya
Sebelum kamu dapat dengan tenang mendiskusikan tentang PHK yang kamu alami dengan calon pemberi kerja, penting untuk mengatasi masalah emosional yang sering kali menyertai kehilangan pekerjaan. Kamu mungkin merasa marah, takut, terhina atau depresi setelah dipecat. Kehilangan pekerjaan bukan hanya tentang kehilangan pendapatan tetapi juga tentang hilangnya identitas profesional, harga diri, dan jaringan sosial kamu di tempat kerja. Sebaiknya luangkan sedikit waktu untuk berduka karena kehilangan pekerjaan. Sampai kamu bisa mengakui dan menerima perasaanmu. Konseling mungkin bisa membantu pemulihan kamu sebelum kamu melangkah kembali untuk mencari pekerjaan baru.

2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang menyebabkan kamu dipecat. Kamu mungkin menyadari bahwa pekerjaan itu tidak berhasil karena tidak cocok dengan keterampilanmu atau kamu ditekan oleh perusahaan untuk mencapai target yang tidak realistis. Konflik kepribadian dengan supervisor atau rekan kerja juga dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Meskipun Anda tidak perlu mendiskusikan masalah ini secara mendetail dengan pemberi kerja, berpikir jujur ​​tentang situasi pekerjaan kamu sebelumnya dan masalah yang terjadi dapat membantumu menghindari situasi serupa di masa mendatang.

3. Jelaskan situasinya
Cara kamu menangani pertanyaan tentang PHK kamu akan memengaruhi cara atasan memandangmu. Meskipun masalahnya mungkin kamu memiliki bos yang buruk, mengungkapkan fakta itu kepada calon pemberi kerja tidak akan membuatmu mendapatkan kesempatan lanjutan. Sebaliknya, kamu bisa menyebutkan bahwa masalah PHK kamu terkait dengan perbedaan gaya kerja atau filosofi. Jangan menyalahkan orang lain atas masalah PHK kamu dan tetap fokus pada apa yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut. Situs web U.S. News and World Report Money mencatat bahwa sebagian besar pewawancara hanya berharap mendengar beberapa kalimat tentang PHK yang kamu alami. Jadi kamu tidak perlu berlebihan menjelaskannya.

4. Tingkatkan value kamu
Mungkin satu hal yang baik tentang menjadi pengangguran adalah kamu jadi memiliki cukup waktu untuk mempelajari keterampilan baru. Jika salah satu alasan yang berkontribusi pada PHK kamu adalah ketidakmampuan kamu untuk menguasai sistem komputer atau software, luangkanlah waktu selama masih belum mendapat pekerjaan baru untuk belajar menjadi seorang ahli. Ikuti kursus, yang akan membuat kamu menonjol dari pelamar lainnya. Kamu akan membuat perusahaan terkesan jika kamu berhasil mengubah hal negatif menjadi positif dengan membuat dirimu lebih siap kerja dan lebih bernilai.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply