Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

China Gabung ke COVAX, Siap Distribusikan Vaksin Corona untuk Negara Miskin

negara g7 diminta sumbang vaksin skema Covax

Topcareer.id – China secara resmi telah menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan fasilitas COVAX yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah proyek vaksin Covid-19 global untuk memastikan negara-negara miskin memiliki akses ke vaksin yang menyelamatkan jiwa dari virus corona.

China adalah ekonomi terbesar yang mendukung inisiatif tersebut sejauh ini. Baik Amerika Serikat maupun Rusia belum mendaftarkan dukungannya.

Juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter bahwa keputusan China adalah langkah penting untuk menegakkan konsep komunitas kesehatan bersama untuk semua dan untuk menghormati komitmennya dalam mengubah vaksin Covid-19 menjadi barang global.

Baca Juga: Negara Kaya Rebutan Vaksin Covid-19, Bagaimana Nasib Negara Berkembang dan Miskin?

Fasilitas Akses Global Vaksin COVID-19 (COVAX) dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan Gavi, Aliansi Vaksin dan bertujuan untuk mengirimkan sekitar dua miliar dosis vaksin di seluruh dunia pada akhir tahun depan.

COVAX akan mengumpulkan sumber daya keuangan dan ilmiah dan menyatukan negara-negara kaya dengan 92 negara berpenghasilan rendah serta menengah seperti Filipina dan Indonesia, yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan keuangan untuk pengadaan vaksin melalui Gavi COVAX Advance Market Commitment (AMC).

COVAX bertujuan untuk mengembangkan setidaknya tiga vaksin yang aman dan efektif yang dapat tersedia bagi mereka yang berpartisipasi dalam skema tersebut.

Awal bulan Oktober, Antonio Guterres, sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengulangi seruannya untuk lompatan kuantum dalam dukungan untuk rencana vaksin global, dengan mengatakan dibutuhkan tambahan dana sebesar US $ 15 miliar pada akhir tahun.

Ratusan ribu orang di China telah disuntik dengan vaksin eksperimental, dengan setidaknya tiga perusahaan berada di sana dalam tahap akhir uji klinis.

Pemerintah setempat mengatakan mungkin akan menyediakan vaksin virus corona paling cepat bulan November dan Hua Chunying mengatakan negara berkembang akan diberi prioritas.

“Pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan dan kesehatan orang di semua negara,” katanya. “China terus fokus untuk memastikan bahwa negara berkembang memiliki akses yang sama ke vaksin yang sesuai, aman dan efektif.” pungkasnya.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply