Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Belajar Menggunakan Tangan Non-Dominan Kamu Bisa Tingkatkan Pengendalian Diri

Topcareer.id – Jika kamu orangnya sulit untuk mengontrol diri dan mudah marah, kamu bisa melakukan satu hal sederhana yang bisa meningkatkan kontrol diri kamu.

Mencoba melatih diri sendiri untuk menggunakan tangan yang ‘salah’ tampaknya merupakan latihan untuk jenis pengendalian diri lainnya, seperti bersikap sopan.

Contoh, orang kidal harus membiasakan diri untuk mengaduk secangkir kopi atau membuka pintu dengan tangan kanannya, dan orang normal melakukan yang sebaliknya dengan menjadi kidal.

Baca Juga: Studi Sebut Ini Rahasia Belajar Secara Efektif dan Cepat

Hanya dalam dua minggu, latihan ini akan mengurangi kecenderungan untuk bertindak berdasarkan dorongan emosi hati. Dan kamu pun lebih bisa mengendalikan diri.

Dr. Thomas Denson, dari University of New South Wales, mengatakan mempraktikkan pengendalian diri tidak berbeda dengan menjadi lebih baik dalam bermain golf atau bermain piano.

Dalam penelitiannya, dia menunjukkan orang-orang yang mencoba menggunakan tangan non-dominan mereka selama dua minggu dapat menutup agresi mereka yang meledak-ledak dengan lebih baik.

Jadi jika mereka tidak kidal, mereka diberitahu untuk menggunakan tangan kiri mereka ‘untuk hampir semua hal yang aman dilakukan,’ katanya mengutip Dailymail.

Dr. Denson yang temuannya dipublikasikan dalam jurnal Current Directions in Psychological Science, mengatakan bahwa hanya pengendalian diri yang mencegah kita untuk melewati batas kesabaran.

Dia berkata: “Menggunakan mouse, mengaduk kopi, membuka pintu. Ini mengharuskan orang untuk melatih pengendalian diri karena kecenderungan kebiasaan mereka adalah menggunakan tangan dominan mereka.”

Dalam satu percobaan, peserta dihina dengan ringan oleh siswa lain dan diberi pilihan untuk membalas. Mereka yang telah mempraktikkan dengan disiplin menggunakan tangan non-dominan mereka selama dua minggu menunjukkan pengendalian diri dengan memberi respons yang kurang agresif.

Dr. Denson dan koleganya mengatakan kriminolog dan sosiolog telah lama percaya bahwa orang melakukan kejahatan dengan kekerasan ketika ada kesempatan dan pengendalian diri mereka rendah. “Itu adalah hal yang impulsif.”

Lebih dari sepuluh tahun para psikolog telah bergabung dengan penelitian ini, menggunakan cara-cara baru untuk memanipulasi pengendalian diri dalam eksperimen, dan menemukan bahwa pengendalian diri dan agresi benar-benar terkait erat.

“Saya pikir, bagi saya, temuan paling menarik yang muncul dari ini adalah bahwa jika Anda memberi orang yang agresif kesempatan untuk meningkatkan pengendalian diri, mereka bisa menjadi tidak terlalu agresif.” Kata Dr. Denson.

Bukan berarti orang yang agresif tidak ingin mengendalikan diri mereka sendiri, mereka hanya tidak pandai dalam hal itu. Faktanya, jika memasukkan orang yang agresif ke dalam pemindai otak dan memantau aktivitas otak mereka sambil menghina mereka, bagian yang terlibat dalam pengendalian diri sebenarnya lebih aktif daripada pada orang yang kurang agresif.

Jadi sangat dimungkinkan untuk mengajari orang-orang yang bergumul dengan masalah kemarahan atau kekerasan untuk lebih mudah mengendalikan diri.

“Jika Anda mempraktikkannya dalam jangka panjang, kapasitas pengendalian diri Anda menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu. Ini seperti berlatih hal apapun, yang memang sulit pada awalnya.” Ujar Dr. Denson.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply