Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Swedia Tetap Tolak Pakai Masker Meski Kasus Corona Masih Meningkat

Topcareer.id – Swedia lagi-lagi menarik perhatian dunia baru-baru ini dengan tetap menolak merekomendasikan warganya untul memakai masker meskipun pandemi Covid-19 belum mereda.

Sejak awal pandemi Swedia sudah menolak protokol kesehatan ini dan tetap membuka seluruh kegiatan selama bulan-bulan pertama pandemi virus corona.

Sementara sebagian besar dunia telah sepakat untuk memakai masker di tempat-tempat ramai, orang-orang di Swedia tetap pergi tanpa masker.

Pejabat kesehatan masyarakat di Swedia berpendapat bahwa masker tidak cukup efektif dalam membatasi penyebaran virus untuk menjamin kesehatan secara massal. Swedia bersikeras lebih penting untuk menghormati aturan jaga jarak fisik dan cuci tangan.

Baca Juga: Ribet Kaca Mata Berembun Akibat Masker, Operasi Lasik di AS Mendadak Naik

“Saya pikir ini agak aneh. Swedia, sebagai negara kecil, mereka pikir mereka tahu lebih baik daripada negara lain di dunia. Ini sangat aneh,” kata Jenny Ohlsson, pemilik toko Froken Sot yang menjual masker kain warna-warni di lingkungan Sodermalm yang trendi di Stockholm.

Negara Skandinavia itu memiliki angka kematian tertinggi ketujuh di dunia, terutama karena kegagalannya melindungi orang tua di panti jompo pada tahap awal pandemi.

Swedia tidak pernah menutup sekolah, bisnis atau kafe dan restorannya, membiarkan virus beredar, dan karena itu secara konsisten memiliki tingkat penularan komunitas yang tinggi.

Namun tidak seperti banyak negara di Eropa yang mengalami kebangkitan kasus seperti Prancis, Belanda, Jerman, Belgia, Spanyol, dan Italia. Data Swedia sekarang mengarah turun.

Baca Juga: Tidak Benar Pakai Masker Bikin Hypoxia, Ini Penjelasannya

Jumlah kematian harian mencapai puncaknya pada bulan April dan sekarang turun menjadi beberapa kematian dalam sehari, jumlah kasus terus menurun sejak awal Juni.

Percayai sains?
Pejabat kesehatan masyarakat Swedia mengatakan mereka tidak melihat alasan untuk mengubah strategi mereka mengingat tren yang tampaknya positif – termasuk sikap mereka tentang masker.

Ahli epidemiologi negara bagian Anders Tegnell dari Badan Kesehatan Masyarakat di sana menegaskan penelitian ilmiah belum membuktikan bahwa masker efektif dalam membatasi penyebaran virus, menunjukkan bahwa masker dapat lebih berbahaya jika digunakan sembarangan.

“Setidaknya ada tiga laporan kelas berat – dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Kesehatan Uni Eropa (ECDC) dan laporan Lancet yang dikutip WHO yang semuanya menyatakan bahwa bukti ilmiah lemah. Kami belum melakukan penilaian kami sendiri,” kata Tegneli.

Tegnell menegaskan jumlah kasus di Swedia telah turun sejak rutinitas diperbaiki di panti jompo, dan karena orang sekarang tinggal di rumah ketika mereka sakit, bekerja dari rumah, dan menghormati jarak sosial.

“Mencoba mengganti tindakan tersebut dengan masker wajah tidak akan berhasil,” Tegnell bersikeras.

“Beberapa negara yang memperkenalkan masker sekarang mengalami kebangkitan besar,” katanya.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply