Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, September 8, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Kurangnya Protokol Perjalanan Covid-19 Secara Umum Bisa Rugikan Ekonomi Dunia

travel

Topcareer.id – Saat ini negara-negara masih belum menyetujui secara bersama soal protokol karantina, pengujian, dan protokol perjalanan yang aman di tengah krisis pandemi. Menurut Kepala Eksekutif Bandara Dubai hal itu bisa merugikan ekonomi global hingga triliunan dolar.

“Kami tidak memiliki prosedur pengujian yang disepakati untuk pengujian yang andal, akurat, dan skalabel, dan itu perlu dilakukan,” kata Kepala Eksekutif Bandara Dubai, Paul Griffiths dikutip dari laman CNBC, Senin (26/10/2020).

Kedua, tambahnya, tidak ada harmonisasi antara tindakan pengendalian dan kebutuhan untuk memiliki sistem karantina yang efektif dan tidak mengganggu. Bandara Dubai memiliki Bandara Internasional Dubai dan Bandara Sentral Dunia Dubai di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Awas, Karyawan Yang Tak Patuh Protokol Kesehatan Bakal Diberi Sanksi

Industri penerbangan telah terpukul oleh wabah virus corona, di mana perjalanan udara hampir berhenti sama sekali karena negara-negara menutup perbatasan untuk memperlambat penyebaran virus. Beberapa bisnis penerbangan telah dibuka kembali, tetapi dengan ukuran yang berbeda.

Menurut Griffiths, koordinasi tiga hal, pengujian, protokol perjalanan, dan karantina, adalah langkah penting berikutnya untuk dapat membuat dunia bergerak kembali.

“Masalah besar saat ini adalah secara global, pemerintah sedang melihat penghapusan risiko. Menurut saya, kita tidak akan pernah sampai di sana,” katanya.

Sebaliknya, kata dia, negara-negara harus mengelola risiko dan mencapai keseimbangan antara keamanan dan memulai ekonomi global.

Griffiths mengatakan pemerintah tidak berfokus pada manfaat ekonomi dan sosial dari pengelolaan virus dengan cara yang praktis. “Itu perlu diubah jika kita ingin mencapai tujuan dengan kembali ke bentuk kehidupan normal yang sangat ingin kita capai.”

“Saya pikir kita sudah mencapai puluhan triliun dolar,” jawab Griffiths saat ditanya tentang kerugian ekonomi global jika perjalanan tetap tidak pasti.**(RW)

Leave a Reply