Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Studi: Lebih dari 80% Pasien Covid-19 Kekurangan Vitamin D

PPLN tetap harus PCR sebelum dinyatakan bebas karantina.

Topcareer.id – Lebih dari 80% dari 200 pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Spanyol, memiliki tingkat vitamin D yang rendah.

Studi yang diterbitkan Selasa (27/10) di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, menemukan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat karena Covid-19 di sebuah rumah sakit di kota Santander di utara Spanyol, menderita kekurangan vitamin D.

Vitamin D yang meningkatkan kesehatan tulang dan mendukung fungsi sistem kekebalan, diproduksi oleh tubuh secara alami ketika terpapar sinar matahari, meskipun juga dapat diperoleh dari makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, jamur, dan keju.

Pasien yang mengalami kekurangan vitamin D dari sinar matahari dalam penelitian ini juga lebih mungkin mengalami hipertensi dan penyakit jantung, serta mengalami masa tinggal di rumah sakit yang lebih lama.

Baca juga: Kurangnya Protokol Perjalanan Covid-19 Secara Umum Bisa Rugikan Ekonomi Dunia

Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan apa pun antara kekurangan vitamin D dan tingkat keparahan penyakit Covid-19, karena tidak ada peningkatan jumlah pasien virus corona yang masuk ICU, atau menggunakan ventilator.

Studi tersebut menandai penelitian terbaru yang mencoba untuk menentukan apakah kekurangan vitamin D berkontribusi pada kasus Covid-19 yang lebih buruk? Atau apakah korelasinya dapat dijelaskan oleh pasien yang berisiko tinggi terhadap virus, seperti populasi yang lebih tua, dan orang yang mengalami imunosupresi.

Dr. José L. Hernández, yang merupakan rekan penulis studi tersebut, mengatakan bahwa dia masih merekomendasikan suplemen untuk pasien yang mengalami defisiensi.

“Pengobatan vitamin D harus direkomendasikan pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D rendah yang beredar dalam darah, karena pendekatan ini mungkin memiliki efek menguntungkan baik pada muskuloskeletal dan sistem kekebalan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun ada beberapa bukti bahwa vitamin D yang rendah dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan akut, saat ini tidak ada cukup bukti bahwa vitamin D sebagai pengobatan untuk Covid-19 dan suplementasi berlebihan harus dihindari karena dapat berbahaya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply