Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Psikiater dan Psikolog, Ini Bedanya

Topcareer.id – Banyak orang masih salah dan bingung membedakan antara psikiater dan psikolog. Mereka memang sama-sama memahami cara kerja otak, emosi, perasaan, dan pikiran manusia.

Keduanya pun dapat mengobati penyakit mental dengan perawatan psikologis (terapi bicara). Namun bedanya, psikiater mengikuti pendidikan sekolah kedokteran dan menjadi dokter sebelum melakukan pelatihan spesialis dalam kesehatan mental.

Karena mereka adalah dokter, psikiater lebih memahami kaitan antara masalah mental dan fisik. Mereka juga dapat meresepkan obat.

Tiga perbedaan utama antara psikiater dan psikolog yakni:

  • Psikiater adalah dokter medis, sedangkan psikolog bukan.
  • Psikiater meresepkan obat, psikolog tidak bisa.
  • Psikiater mendiagnosis penyakit, mengelola pengobatan, dan memberikan berbagai terapi untuk penyakit mental yang kompleks dan serius. Psikolog fokus memberikan psikoterapi (terapi bicara) untuk membantu pasien.

Baca juga: Dua Trik Psikologi Sederhana untuk Raih Perhatian Orang saat Berbicara

Lebih detail mengenai perbedaan antara psikiater dengan psikolog:

  • Pelatihan
    Psikiater adalah dokter medis dengan setidaknya 11 tahun pelatihan (biasanya lebih). Mereka pertama kali mengambil gelar kedokteran di universitas. Selanjutnya mereka menghabiskan setidaknya 1 atau 2 tahun pelatihan sebagai dokter umum. Mereka kemudian menyelesaikan setidaknya 5 tahun pelatihan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit mental.

Untuk Psikolog memiliki setidaknya 6 tahun pelatihan universitas dan pengalaman yang diawasi. Mereka mungkin juga memegang kualifikasi tingkat Master atau Doktor di bidang psikologi. Jika mereka memiliki gelar Doktor (PhD), seorang psikolog dapat menyebut diri mereka ‘Dr’, tetapi mereka bukan dokter medis.

Psikolog klinis memiliki pelatihan khusus dalam diagnosis dan pengobatan penyakit mental.

Perawatan yang bisa diberikan
Psikiater dapat memberikan berbagai macam perawatan, sesuai dengan masalah tertentu dan mana yang paling berhasil. Misalnya perawatan medis umum, termasuk memeriksa kesehatan fisik pasien dan efek pengobatan, perawatan psikologis, terapi stimulasi otak seperti terapi elektrokonvulsif (ECT). Sedangkan psikolog fokus dalam memberikan perawatan psikologis.

Kondisi perawatan
Psikiater cenderung memperlakukan orang yang membutuhkan pertimbangan medis, psikologis dan kebutuhan sosial. Ini biasanya orang dengan kondisi yang kompleks, misalnya depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar. Seseorang yang pernah mencoba bunuh diri atau memiliki pikiran untuk bunuh diri biasanya akan diperiksa oleh psikiater.

Psikolog lebih cenderung melihat orang dengan kondisi yang dapat ditolong secara efektif dengan perawatan psikologis. Ini mungkin termasuk masalah perilaku, kesulitan belajar, depresi dan kecemasan.

Baca juga: Layanan Konseling SEJIWA Sukses Tangani Masalah Psikologis Saat Pandemi COVID-19

Appointment kunjungan
Seperti halnya semua spesialis medis, untuk menemui psikiater kamu memerlukan rujukan dari dokter umum. Sedangkan untuk menemui psikolog, kamu tidak memerlukan rujukan.

Kerja sama
Psikiater dan psikolog sering bekerja sama. Psikiater dapat membuat penilaian dan diagnosis awal, kemudian merujuk ke psikolog untuk perawatan psikologis berkelanjutan (terapi bicara). Psikiater dan psikolog juga bekerja sama di rumah sakit sebagai bagian dari tim kesehatan mental.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply