Topcareer.id – Diego Maradona, salah seorang legenda sepak bola dunia asal Argentina yang terkenal membawa negaranya meraih trofi piala dunia sepak bola dengan “Gol Tangan Tuhan” menjalani operasi untuk hematoma subdural atau lebih dikenal sebagai pembekuan darah di otak.
Berbicara di luar klinik di La Plata tempat Maradona dirawat pada hari Senin (2/11), Leopoldo Luque mengatakan legenda Argentina itu dipindahkan ke klinik Olivos sekitar 70 kilometer jauhnya.
Hematoma subdural dianggap paling mematikan dari semua cedera kepala, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.
Ini adalah gumpalan darah di permukaan otak di bawah lapisan luarnya, yang disebut dura. Hal ini biasanya terjadi akibat cedera kepala yang parah tetapi dapat juga disebabkan oleh cedera ringan dan dapat luput dari perhatian selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Namun, Luque menggambarkan operasi itu sebagai “operasi rutin” dan Maradona tetap tenang.
Maradona awalnya dirawat di rumah sakit sebagai tindakan preventif, menurut dokternya. Diagnosisnya saat itu adalah dehidrasi dan anemia. Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa ada pembekuan darah di otaknya
Maradona, yang berusia 60 pada hari Jumat (6/11), saat ini berkarier menjadi pelatih kepala klub sepak bola Gimnasia y Esgrima de La Plata, di Argentina.**(RW)
