Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

COVID-19 Renggut Lebih dari 1,5 Juta Jiwa di Dunia, 10 ribu Meninggal Tiap Hari

Ilustrasi Kemenkes minta masyarakat kembali disiplin prokes mengingat kasus Covid-19 yang naik lagi - ilustrasi pakai Masker.Ilustrasi Kemenkes minta masyarakat kembali disiplin prokes mengingat kasus Covid-19 yang naik lagi - ilustrasi pakai Masker (Foto: i-Stock)

Topcareer.id – Lebih dari 1,5 juta orang kehilangan nyawa karena COVID-19 dengan satu kematian dilaporkan rata-rata setiap sembilan detik setiap minggu, vaksinasi akan dimulai pada bulan Desember di beberapa negara maju.

Setengah juta kematian terjadi hanya dalam dua bulan terakhir, menunjukkan bahwa tingkat keparahan pandemi masih jauh dari selesai. Hampir 65 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh penyakit tersebut dan negara yang terkena dampak terparah, Amerika Serikat, saat ini sedang berjuang melawan gelombang ketiga infeksi virus corona.

Mengutip Reuters, dalam seminggu terakhir saja, rata-rata lebih dari 10.000 orang di dunia meninggal setiap hari, yang terus meningkat setiap minggu.

Banyak negara di seluruh dunia sekarang berjuang melawan gelombang kedua dan ketiga bahkan lebih besar dari gelombang pertama, memaksa pembatasan baru dalam kehidupan sehari-hari.

Virus corona baru menyebabkan lebih banyak kematian dalam setahun terakhir daripada tuberkulosis pada 2019 dan hampir empat kali lipat jumlah kematian akibat malaria, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Robert Redfield, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pada Rabu memperingatkan bahwa pandemi akan menimbulkan krisis kesehatan paling parah di negara itu selama beberapa bulan ke depan, sebelum vaksin tersedia secara luas.

“Saya benar-benar yakin ini akan menjadi saat tersulit dalam sejarah kesehatan masyarakat bangsa ini,” kata Redfield dalam presentasi streaming langsung.

Leave a Reply