Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Sunday, April 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Ini Bedanya Kehilangan Penciuman Akibat Pilek Biasa dengan COVID-19

Topcareer.id – Meskipun pasien COVID-19 kehilangan indra penciumannya, mereka dapat bernapas lega karena hidung mereka cenderung tidak meler atau tersumbat.

Namun mereka yang terkena COVID-19 tidak dapat mendeteksi rasa pahit atau manis, menurut sebuah penelitian.

Studi tersebut membandingkan bagaimana orang dengan gangguan penciuman dan perasa akibat COVID-19 berbeda dari orang-orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas lainnya seperti flu biasa, menurut para peneliti dari University of East Anglia (UEA) di Inggris.

Para peneliti berharap pekerjaan mereka dapat membantu mengembangkan tes bau dan rasa untuk skrining COVID-19 yang cepat.

Baca Juga: Awas, Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Kena Corona

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Rhinology ini memperkuat teori bahwa COVID-19 menginfeksi otak dan sistem saraf pusat.

“Hilangnya penciuman dan rasa adalah gejala utama COVID-19, namun itu juga merupakan gejala umum terkena flu yang parah,” kata ketua peneliti Carl Philpott, seorang profesor di UEA’s Norwich Medical School.

“Kami ingin mengetahui secara tepat apa yang membedakan hilangnya bau Covid-19 dengan jenis kehilangan bau yang mungkin dialami akibat pilek dan hidung tersumbat,” kata Philpott.

Tim peneliti melakukan tes bau dan rasa pada 10 pasien Covid-19, 10 orang dengan flu parah dan kelompok kontrol yang terdiri dari 10 orang sehat.

Para peneliti mencatat bahwa COVID-19 berperilaku berbeda dengan virus pernapasan lainnya. Virus corona menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan yang dikenal sebagai badai sitokin dan bisa memengaruhi sistem saraf.

Mereka menemukan bahwa kehilangan indera penciuman lebih parah pada pasien COVID-19 hingga mereka tidak dapat mengidentifikasi bau dan tidak dapat mengidentifikasi rasa pahit atau manis.

Para peneliti mengatakan pasien COVID-19 bisa kehilangan rasa sepenuhnya dibandingkan dengan mereka yang sedang terkena flu biasa.

“Ini sangat menarik karena itu berarti tes bau dan rasa dapat digunakan untuk membedakan antara pasien COVID-19 dan orang yang menderita pilek atau flu biasa,” kata Philpott.

“Meskipun tes tersebut tidak dapat menggantikan alat diagnostik formal seperti swab test, namun tes tersebut dapat memberikan alternatif ketika tes konvensional tidak tersedia atau ketika diperlukan pemeriksaan cepat – terutama pada tingkat perawatan primer, di bagian gawat darurat atau di bandara,” Philpott menambahkan.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply