Topcareer.id – Prancis membuka kembali perbatasannya untuk penumpang dari Inggris pada Rabu (23/12). Awalnya blokade dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran varian virus corona baru, tetapi justru berdampak menahan ribuan truk yang mengirimkan kebutuhan pokok sebelum Natal.
Dengan antrian truk bahan pokok yang mengular ke cakrawala di Inggris dan beberapa rak supermarket kosong hanya beberapa hari sebelum Natal, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bergegas meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mencabut larangan pengiriman dari Inggris.
Pada Selasa malam (22/12), kesepakatan dicapai dengan Paris untuk mengizinkan warga Prancis dan warga Uni Eropa lainnya kembali dari Inggris asalkan mereka memiliki hasil tes COVID-19 dengan masa berlaku kurang dari 72 jam.
“Kami akan memastikan bahwa kami di luar sana memberikan tes,” kata Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps. “Namun ini akan memakan waktu dua atau tiga hari untuk menyelesaikannya,” tambahnya.
Sebelumnya, Komisi Eropa menyarankan bahwa perjalanan yang tidak penting ke dan dari Inggris harus dilarang, tetapi orang yang pulang ke rumah harus diizinkan melakukannya, asalkan mereka menjalani tes COVID-19 atau karantina selama 10 hari.
Baca juga: Pemerintah Kabarkan Ada Varian Baru Virus Covid-19
Kekhawatiran pasokan makanan
Krisis perbatasan Inggris menyebabkan panic buying, pembeli menghabisi seluruh rak belanja di beberapa supermarket.
Inggris mengatakan 632 truk ditumpuk di jalan raya M20 di Kent, Inggris selatan, dan 2.188 di Bandara Manston di dekatnya, sekarang digunakan sebagai tempat parkir truk raksasa.
Penutupan perbatasan menyebabkan kepusingan di seluruh Eropa, terutama bagi mereka yang mencoba mengangkut makanan yang mudah rusak. Pemasok susu sudah mencoba untuk meningkatkan stok susu di Inggris menjelang Brexit.
Rekaman televisi menunjukkan sekelompok kecil orang berdebat dengan polisi di pintu masuk pelabuhan Dover.
Di tempat lain, beberapa pengemudi mengatakan mereka hanya ingin pulang tepat waktu untuk merayakan Natal bersama keluarganya di rumah.**(Feb)
