Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Enggak Semua Wangi Parfum Cocok buat Tubuh Kamu, Ini Alasannya

Sumber foto: chezantoinettebeauty.com

Topcareer.id – Rasanya mungkin menyebalkan saat kamu memakai parfum dan berharap tubuhmu menjadi wangi segar oleh sensasi kenikmatan sensual, namun kejadiannya justru kamu harus berusaha menghilangkan aromanya karena mengganggu.

Jika kamu pernah mengalami hal tersebut, sebenarnya tidak ada yang salah dengan parfumnya. Apalagi jika parfum itu belum melewati tanggal kadaluwarsa, dan dari botolnya aromanya pun harum, tapi mengapa tidak terjadi pada tubuhmu?

“Tidak ada jaminan bagaimana parfum akan tercium setelah menempel di kulit kamu,” kata Ruth Sutcliffe, direktur pemasaran senior dan perancang wewangian untuk Coty Beauty di New York City.

“Kita semua adalah individu, jadi itu tergantung pada DNA kamu, keseimbangan pH kulit kamu dan kandungan minyak di dalamnya, makanan dan suhu tubuh; beberapa wewangian tidak akan bekerja dengan kimiawi tubuhmu,” jelasnya.

“Aroma wewangian pada kulit kamu merupakan puncak dari sejumlah faktor fisiologis, termasuk kelenjar keringat tubuh yang sensitif terhadap hormon dan stres.” kata Dr. Lisa Kellett, dokter kulit di DLK on Avenue di Toronto.

Menurut Sutcliffe, ada kemungkinan bahwa aroma citrus dan fruity seperti mandarin, guava dan pepaya bisa berubah menjadi bau tengik atau berlemak. Sementara aroma wangi yang lebih hangat seperti woody, musky, vanilla, amber, cedar, sandalwood cenderung untuk berbaur dengan baik dengan kimia tubuh.

Tetapi, bahkan jika parfum tersebut sangat cocok dengan DNA kamu, hasilnya tidak selalu memuaskan.

“Aroma itu kental,” kata Will Andrews, ilmuwan wewangian untuk Proctor & Gamble Prestige di London, “Jadi masih ada kemungkinan kamu tidak tampil dengan wangi yang enak.” Jelasnya.

Baca juga: Aturan Memakai Parfum Saat Interview Kerja

Psikologi penciuman kamu terkait usia, kepribadian, budaya, lingkungan, pengalaman, dan suasana hati juga dapat berkontribusi pada cara kamu dalam menilai suatu aroma wewangian.

“Bahkan aroma yang paling wangi pun bisa menjadi tidak menyenangkan jika mengingatkan kamu pada pengalaman yang tidak menyenangkan dengan seseorang,” tulis ilmuwan dan penulis Avery Gilbert dalam bukunya, What the Nose Knows: The Science of Scent in Everyday Life.

Jika kamu sangat ingin sekali memakai satu aroma tertentu tetapi saat mengenai kulitmu aromanya berubah, masih ada cara agar kamu tetap dapat menggunakannya.

Kamu bisa menyemprotkan parfum pada sisir rambut atau menyemprotkan pada pakaian. Bisa juga dengan membasahi salah satu bagian dari liontin yang biasa kamu kenakan. Dengan cara ini wewangian tidak langsung akan berinteraksi dengan kulit, dan aura wangi yang kamu harapkan masih mengelilingimu.

Yang penting, jangan pernah menyerah untuk mencari parfum yang paling sesuai dengan dirimu. Akan selalu ada yang cocok untuk semua orang.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply