Topcareer.id – Perusahaan teknologi penjualan online terbesar di dunia ini sekarang memberikan fitur baru apotek online yang memungkinkan pelanggan untuk memesan obat atau refill resep, dan mengirimkannya ke rumah.
Raksasa online itu telah membuka apotek online sejak 17 November 2020. Efek potensial dari kedatangan Amazon di bidang farmasi langsung menyebar ke sektor itu. Sebelum bel pembukaan, saham CVS Health Corp turun hampir 9 persen. Walgreens dan Rite Aid turun lebih dari 10 persen.
Retail besar toko farmasi selama ini bergantung pada apotek mereka untuk arus pembeli yang stabil, yang mungkin juga akan mengambil camilan, atau sampo dan bahan makanan di jalan keluar atau daerah sekitar kasir.
Mereka pun telah mencoba meningkatkan layanan online, tetapi Amazon.com kini menguasai semuanya, dan toko online Amazon jauh lebih besar.
Amazon akan mulai menawarkan obat-obatan yang biasa diresepkan, termasuk krim, pil, serta obat-obatan yang perlu disimpan di lemari es, seperti insulin, mulai Selasa (17/11/2020) di AS.
Untuk memesan, pembeli harus menyiapkan profil di situs web Amazon dan meminta dokter mengirimkan resep ke sana. Perusahaan itu mengatakan tidak akan mengirimkan obat-obatan yang dapat disalahgunakan.
Sebagian besar asuransi diterima, kata Amazon. Tetapi anggota perdana yang tidak memiliki asuransi juga dapat membeli obat generik atau bermerek dari Amazon dengan harga diskon.
Amazon telah mengamati industri perawatan kesehatan selama beberapa waktu. Sebagai tanggapan, CVS dan Walgreens di AS yang telah membangun ribuan toko obat di seluruh negeri telah mencoba menyesuaikan diri dengan kebangkitan belanja online dengan menawarkan pengiriman di hari yang sama.
CVS sudah mulai menguji pengiriman resep dengan kendaraan tanpa pengemudi, dan Walgreens bereksperimen dengan drone yang dapat mengirim obat beberapa menit setelah dipesan. Semua ini dilakukan untuk mempertahankan bisnis mereka yang pasarnya semakin tergerus oleh kehadiran Amazon.**(Feb)
