Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Mengenal Family Burnout, dan Bagaimana Ini Terjadi?

Sumber foto: alabamanewscenter.com

Topcareer.id – Pandemi virus corona telah menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan. Tak hanya pekerja kantoran yang mengalami burnout, keluarga pun mengalami family burnout.

Ada beberapa gejala dari kondisi ini. Salah satunya adalah perasaan lelah. Dengan bersama anak-anak di rumah 24/7, orang tua sangat kewalahan sehingga mereka mengalami kesulitan mengurus bahkan tugas yang paling dasar.

Yang paling berkontribusi pada masalah ini adalah kesadaran yang jelas dan meresahkan bahwa kehidupan mereka jauh berbeda dari beberapa waktu yang lalu.

Beberapa orang tua melihat kontras antara kehidupan mereka sebagai orang tua sebelum pandemi COVID-19 dan peran mereka saat ini, dan merasa sangat frustrasi. Sebagai tanggapan akan hal ini, beberapa orang tua menjadi kaku dan menjauhkan diri secara emosional dari anak-anak mereka.

Tidak semua orang tua yang menghadapi strain pandemi mengalami family burnout, tetapi ada beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan. Menurut Lisa W. Coyne, PhD, orang tua yang berpegang pada standar pengasuhan yang terlalu tinggi berada dalam risiko.

Baca juga: Dua Siswi India Temukan Asteroid yang Menggeser Orbitnya Menuju Bumi

Kebutuhan untuk melakukan segala sesuatunya dalam keluarga dengan benar setiap saat dapat menyebabkan family burnout.

“Demikian pula, mereka yang mudah marah atau cepat frustrasi mungkin akan kelelahan,” kata Coyne. “Orang tua harus memperhatikan temperamen mereka dan menyesuaikan diri sesuai kebutuhan.”

Orang tua tunggal atau mereka yang tidak menerima dukungan emosional juga berisiko. Selain itu, individu dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus atau memiliki masalah fisik, emosional, atau perkembangan mungkin merasa lebih kewalahan dan frustrasi daripada biasanya saat karantina berlangsung.

Pekerja yang dianggap “penting”, bahkan jika mereka bekerja di rumah, mungkin juga berisiko mengalami family burnout. Bekerja di rumah sambil merawat anak-anak bisa membuat stres.

Tekanan tambahan dari pekerjaan di masa-masa sulit seperti ini juga dapat berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan orang tua.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply