Prinsip fokus dan perhatian memainkan peran penting di sini. Jika kamu tidak bisa mencium intinya sama sekali, coba ingat baunya. Dengan kata lain, libatkan pikiran kamu dalam membangkitkan sensasi.
Saat makan, jika kamu tidak dapat merasakan berbagai rasa hidangan, perhatikan rasa dasar seperti manis, pahit, asam, asin, atau umami serta tekstur makanan dan sensasi di langit-langit mulut kamu. Ini akan membantumu fokus pada apa yang masih bisa kamu rasakan, bukan pada apa yang tidak bisa dirasakan.
Ada sebuah pernyataan “Apa yang tidak membunuh saya justru membuat saya lebih kuat,” hal ini bisa kamu jadikan semangat untuk memperoleh makna baru ketika diterapkan pada kerugian yang terkait dengan COVID-19.
Baca Juga: Nasib Indera Perasa dan Penciuman Pasien Covid-19, Akankah Pulih?
Kehilangan akibat COVID-19 menantang kamu untuk menjadi lebih waspada dan sadar diri, dan pada akhirnya, lebih tangguh. Kamu juga harus belajar bersabar dan menghargai kemajuan secara bertahap saat melatih indra penciumanmu kembali.
Berikut poin-poin strategi mengatasi anosmia:
- Akui perasaan kamu tentang kehilangan penciuman tersebut.
- Konsultasikan dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk panduan.
- Pertimbangkan untuk menyesuaikan masakanmu dengan makanan yang lebih pedas.
- Pertahankan harapan untuk kesembuhan.
- Kembangkan rasa syukur. Sadari bahwa kamu telah selamat dari penyakit yang berpotensi mematikan.
- Untuk bantuan tambahan, temui seorang penasihat atau bergabunglah dengan komunitas yang mendukung.**(RW)
