Topcareer.id – Menurut studi dari para peneliti China yang berbasis di Wuhan, jumlah orang yang telah terinfeksi COVID-19 di kota tersebut bisa saja sekitar tiga kali lipat dari angka resmi.
Makalah, yang diterbitkan oleh jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases pada hari Kamis (7/1), menganalisis sampel darah dari lebih dari 60.000 orang sehat yang diambil dari lokasi di seluruh China dari Maret hingga Mei 2020.
Ditemukan bahwa 1,68% dari mereka yang berasal dari Wuhan mengandung antibodi untuk COVID-19, dibandingkan dengan 0,59% di sekitar provinsi Hubei dan 0,38% di seluruh China, mengutip Reuters.
Baca Juga: Ilmuwan China Ini Sebut Asal Muasal Virus Corona Bukan dari Wuhan
Dengan total populasi kota lebih dari 10 juta, para peneliti memperkirakan sebanyak 168.000 penduduk Wuhan terinfeksi virus, dibandingkan dengan jumlah resmi yang diberitakan sebanyak 50.340 kasus.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China akhir Desember lalu menyebutkan tingkat “seroprevalensi” di Wuhan, persentase populasi dengan antibodi, bahkan lebih tinggi yaitu 4,43%, menyiratkan bahwa sekitar setengah juta orang di Wuhan bisa saja terinfeksi.
COVID-19 diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019, dengan wabah pertama yang terkait dengan pasar makanan laut di kota tersebut. China akhirnya mengunci Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei pada 23 Januari 2020, tetapi para kritikus mengatakan seharusnya tindakan itu dilakukan lebih cepat.
China telah menepis kritik terhadap penanganan awal virus tersebut, dan para pejabat sekarang menunjuk ke studi luar negeri yang menunjukkan bahwa virus itu beredar di Eropa beberapa bulan sebelum wabah Wuhan.
Tim beranggotakan 10 orang dari Organisasi Kesehatan Dunia dijadwalkan tiba di China minggu ini untuk menyelidiki asal-usul COVID-19, namun mereka belum diberi izin oleh China untuk memasuki negara itu.**(RW)