Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 30, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Benarkah Hand Sanitizer Tidak Baik untuk Kulit?

Hand sanitizer. (dok. Inside Science)

Topcareer.id – Dalam kehidupan sehari-hari di tengah pandemi virus corona, kamu pasti mengandalkan pembersih tangan untuk melindungi diri selain memakai masker dan menjaga jarak fisik.

Tetapi, bisa saja kulit kamu yang mungkin akan terkena dampaknya akibat terlalu sering menggunakan hand sanitizer.

Seperti kita tahu, ketergantungan orang semakin meningkat pada formula pembersih alkali yang dapat menyebabkan beberapa kondisi kulit seperti eksim, kekeringan dan gatal.

Kamu mungkin termasuk orang yang beralih dari cuci tangan menjadi menggunakan pembersih tangan sepanjang hari. Ya, kamu memang perlu membunuh virus yang berpotensi bersembunyi, tetapi efek sampingnya adalah kamu juga akan memusnahkan banyak kuman baik, termasuk bakteri normal yang dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap kuat.

Kadar alkohol dan pH yang tinggi dalam banyak formula pembersih tangan kurang bagus untuk kulit jika digunakan terlalu sering. Alkohol dapat mengeringkan keratinosit atau sel penghalang, membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi, peradangan, reaksi alergi, kemerahan, bengkak, dan bahkan rasa sakit.

Terlebih lagi, terlalu bersih tidak selamanya baik. Sebuah studi di Northwestern University menemukan bahwa imunitas, dalam hal penelitian ini, anak-anak imunitasnya bisa dipengaruhi oleh penggunaan hand sanitizer yang terlalu sering.

Para peneliti menemukan bahwa lebih banyak anak yang mendapatkan penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Para peneliti menduga bahwa lingkungan yang terlalu bersih secara berlebihan dapat menurunkan kekebalan sedemikian rupa sehingga melemahkan mekanisme pertahanan tubuh.

Jadi, haruskah kamu menghentikan kebiasaan menggunakan hand sanitizer? Tentu tidak. Inilah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

Baca juga: Ini Langkah Australia Hadapi Varian Baru Virus Corona

Tidak ada yang lebih baik daripada mencuci tangan biasa
Sebelum hand sanitizer diproduksi, mencuci tangan dengan sabun adalah pertahanan terbaik melawan kuman. Ahli bedah memiliki ruang cuci tangan, di mana mereka dengan cermat membersihkan tangan mereka sebelum memulai prosedur. Saat kamu mencuci tangan, jika bisa gunakan air hangat, kemudian hidrasi saat kulit kamu mulai kering untuk membantu mempertahankan kelembapan. Memakai krim atau lotion yang lebih kental adalah pilihan yang bagus.

Jika harus menggunakan hand sanitizer
Pastikan untuk memeriksa kandungan alkoholnya. Labelnya mungkin mengatakan bahwa itu membunuh kuman, tetapi jika kandungan alkoholnya kurang dari 60 persen, itu tidak akan berhasil. Beberapa produk, terutama yang memiliki wangi lebih enak justru tidak memenuhi persyaratan tersebut.

Jika terkena luka, hindari penggunaan hand sanitizer di atasnya. Selain itu, hindari krim antibiotik yang dijual bebas, karena merupakan penyebab paling umum reaksi alergi pada kulit. Kulit yang sensitif paling baik merespons pembersih tangan yang lembut dan petroleum jelly (seperti Vaseline) untuk mempercepat penyembuhan luka.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply