Topcareer.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan awal tahun ini Indonesia bakal mendapat vaksin dari AstraZeneca secara gratis melalui kerjasama yang telah dilakukan antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
“Sesuai dengan surat dari GAVI tertanggal 29 Januari, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia,” kata juru bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi, pada Minggu (31/1/2021).
Dalam implementasinya vaksin yang berasal dari perusahaan farmasi di Inggris ini nantinya akan dikirimkan melalui 2 tahap, yaitu kuartal I sebanyak 25-35%, dan kuartal II sebanyak 65-75% dari alokasi tahap awal tersebut.
Baca juga: Dibanderol Rp 62 Juta, Ini Kelebihan Pendeteksi Covid-19 GeNose
Meskipun begitu, distribusi dari vaksin AstraZeneca ini sendiri akan dilakukan setelah vaksin tersebut mendapatkan Emergency Use Listing (WHO EUL), validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG), serta ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.
Diharapkan vaksin gratis melalui skema kerjasama multilateral GAVI Covax Facility ini dapat membantu kemampuan negara, terutama anggaran untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi secara merata.
“Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran negara untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi ini, karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin Covid-19,” pungkas dr. Siti.**(Feb)