Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Cobalah Matriks Eisenhower, Rahasia Kerja Produktif

Matriks Eisenhower

Topcareer.id – Banyak cara yang bisa digunakan untuk manajemen waktu sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Salah satunya adalah menggunakan Matriks Eisenhower. Manajemen waktu ini ditemukan oleh Dwight Eisenhower. Presiden ke-34 Amerika Serikat ini, menjalani dua masa jabatan dari tahun 1953 hingga 1961.

Selama masa jabatannya, ia meluncurkan beragam program luar biasa, salah satunya peluncuran internet (DARPA), mendirikan eksplorasi ruang angkasa (NASA), dan penggunaan sumber energi alternatif untuk tujuan damai (Undang-Undang Energi Atom).

Sebelum menjadi presiden, Eisenhower adalah seorang jenderal bintang lima di Angkatan Darat Amerika Serikat, menjabat sebagai Komandan Tertinggi Pasukan Sekutu di Eropa selama Perang Dunia II.

Selain itu dia juga menjabat sebagai Presiden Universitas Columbia, menjadi Komandan Tertinggi NATO pertama, dan entah bagaimana menemukan waktu untuk mengejar hobi seperti golf dan melukis.

Eisenhower memiliki kemampuan luar biasa untuk mempertahankan produktivitasnya tidak hanya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tetapi selama beberapa dekade.

Nah, untuk alasan itu, tidaklah mengherankan jika metodenya untuk manajemen waktu dan produktivitas telah dipelajari oleh banyak orang.

Strategi produktivitasnya yang paling terkenal adalah Matriks Eisenhower, dan ini adalah alat pengambilan keputusan sederhana yang bisa kamu gunakan mulai sekarang.

Strategi Eisenhower untuk mengambil tindakan dan mengatur tugas cukup sederhana. Ia menggunakan matriks keputusan yang ia ciptakan. Dalam Matriks Eisenhower ini kamu akan bisa memisahkan tindakanmu berdasarkan empat kemungkinan, yakni:

1) Mendesak dan penting (tugas yang akan kamu lakukan segera)
Ini merupakan pekerjaan yangv harus kamu utamakan untuk diselesaikan terlebih dahulu daripada yang lainnya, karena ini memberikan hasil terbesar dan juga dibutuhkan untuk selesai dalam waktu singkat.

2) Penting, tetapi tidak mendesak (tugas yang akan kamu jadwalkan untuk dikerjakan nanti)
Pekerjaan dalam kategori ini memang penting untuk diselesaikan tetapi kamu tidak perlu terburu-buru.

3) Mendesak, tetapi tidak penting (tugas yang akan kamu delegasikan kepada orang lain)
Tugas atau aktivitas ini dampak atau hasilnya tidak terlalu besar walaupun harus kamu selesaikan secepatnya, untuk mengatasi ini kamu bisa mendelegasikan atau berbagi tugas dengan anggota tim.

4) Tidak mendesak dan tidak penting (tugas yang akan kamu hilangkan)
Aktivitas ini sebetulnya tidak berdampak apa-apa terhadap goal kamu, jadi kamu bisa kerjakan tugas ini atau hilangkan saja dari daftar waktu kamu.

Hal terbaik tentang sistem ini adalah bahwa Matriks Eisenhower dapat digunakan untuk rencana produktivitas yang luas (“Bagaimana menghabiskan waktu kamu setiap minggu?”) Dan untuk paket harian yang lebih kecil (“Apa yang harus kamu lakukan hari ini?”).

Perbedaan antara mendesak dan penting: “Yang penting jarang mendesak dan yang mendesak jarang penting.” – Dwight Eisenhower.

Tugas mendesak adalah hal-hal yang kamu “rasa” perlu kamu tanggapi, seperti: email, panggilan telepon, SMS, berita. Sementara itu, tugas penting merupakan hal-hal yang berkontribusi pada misi, nilai, dan tujuan jangka panjang.

Memisahkan perbedaan ini cukup mudah dilakukan sekali waktu, tetapi melakukannya terus-menerus bisa jadi sulit. Matriks Eisenhower menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk membuat keputusan berulang kali. Dan seperti apapun dalam hidup, konsistensi adalah bagian yang sulit.

Tidak ada manajemen waktu yang sempurna, termasuk juga Matriks Eisenhower. Tetapi sistem ini bisa menjadi alat bantu pengambilan keputusan yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas.

Dengan konsistensi menjalankan Matriks Eisenhower sebagai sistem manajemen waktu, lama kelamaan kamu akan bisa menghilangkan perilaku yang menghabiskan energi mental, membuang waktu, dan menunda-nunda.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply