Topcareer.id – Lebih dari 500 pemain tenis dan ofisial diperintahkan untuk diisolasi di kota Melbourne Australia pada hari Kamis (4/2) ketika pihak berwenang memberlakukan kembali pembatasan setelah seorang pekerja di sebuah hotel karantina positif terkena virus.
Kota itu memberlakukan kembali penggunaan masker di dalam ruangan dan batas pertemuan maksimal 15 orang setelah 28 hari negara bagian itu tidak ada kasus corona.
Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah turnamen tenis Australia Open mulai Senin (8/2).
Kasus pekerja Hotel Grand Hyatt yang terinfeksi diumumkan pada Rabu malam (3/1) dan Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan “Australia Terbuka kemungkinan akan terus berlanjut meskipun tidak ada jaminan”, katanya.
Baca Juga: Kluster COVID-19 Baru di Melbourne Australia Picu Pengujian Massal
Grand Hyatt adalah salah satu dari tiga hotel khusus karantina utama yang digunakan oleh pemain tenis dan ofisial yang tiba di Melbourne untuk acara Grand Slam.
Sekitar 1.200 pemain, staf pelatih, dan ofisial tiba di Australia pada pertengahan bulan lalu dan menjalani isolasi wajib selama 14 hari. Sebagian besar pemain sudah dibebaskan dari karantina bulan lalu.
Australia menempati peringkat di antara negara-negara paling berhasil di dunia dalam menangani virus corona, sebagian besar karena penguncian yang ketat hingga perbatasan.
Secara keseluruhan, Australia memiliki 22.000 kasus lokal dan 909 kematian.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa karantina hotel tetap merupakan pengaturan yang “paling efektif”.**(RW)
