Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Rumah Sakit di Prancis akan Terapkan Mode Krisis

Rumah sakit Prancis. Sumber foto: usnews.com

Topcareer.id – Kementerian Kesehatan Prancis telah meminta badan kesehatan regional dan rumah sakit untuk masuk dalam mode krisis guna mempersiapkan kemungkinan lonjakan kasus virus corona dari varian baru yang lebih menular, Le Journal Du Dimanche melaporkan.

Langkah tersebut akan menggemakan tindakan yang diambil, yakni melibatkan peningkatan jumlah tempat tidur rumah sakit yang tersedia, menunda operasi tidak mendesak, dan memobilisasi semua sumber daya staf medis.

“Organisasi krisis ini harus dilaksanakan di setiap wilayah, terlepas dari tingkat stres rumah sakit dan harus beroperasi mulai Kamis 18 Februari 2021,” kata otoritas kesehatan DGS.

“Tujuannya adalah untuk memobilisasi semua pemain kesehatan di negara ini jika terjadi peningkatan epidemi, yang dapat terjadi saat varian virus beredar,” kata DGS.

Baca juga: 4 Pilot Wanita Asal India Cetak Sejarah Usai Lintasi Kutub Utara

Prancis melaporkan 21.231 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu (13/2), sedikit naik dari 20.701 pada hari Jumat (12/2), menjadikan jumlah kumulatif total di Prancis menjadi 3.448.617, tertinggi keenam di dunia.

Berbeda dengan beberapa tetangganya yang berjuang untuk mengendalikan varian yang lebih menular, Prancis telah menolak tindakan lockdown baru dan hanya berharap jam malam nasional yang diberlakukan sejak 15 Desember 2020 akan menahan pandemi.

Pada saat yang sama, Prancis tertinggal di belakang beberapa negara Eropa lainnya, seperti Inggris dalam menggelar program vaksinasi.

Menteri Kesehatan Olivier Veran menyampaikan bahwa pemerintah akan memutuskan dalam beberapa minggu mendatang apakah pembatasan nasional atau lockdown yang lebih ketat diperlukan.

Arnaud Fontanet, anggota dewan ilmiah yang menasihati pemerintah tentang kebijakan COVID-19, mengatakan dirinya khawatir varian baru ini dapat menyebabkan sebagian besar kasus pada bulan Maret.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply