Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Pemerintah Inggris Diminta Longgarkan Penguncian

Inggris. Dok/StraitsTimes

Topcareer.id – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji langkah negaranya pada Minggu (14/2/2021) karena data menunjukkan 15 juta dosis pertama vaksinasi COVID-19 telah dilaksanakan. Hal ini memicu seruan kepada pemerintah untuk mulai melonggarkan tindakan penguncian yang ketat.

Dengan populasi sekitar 67 juta orang, kemajuan vaksinasi di Inggris Raya termasuk yang tercepat di dunia.

Pemerintah Inggris menetapkan tanggal target 15 Februari untuk menjangkau 15 juta orang dalam kategori prioritas seperti penghuni dan staf panti jompo, pekerja kesehatan dan perawatan garis depan, serta semua yang berusia 70 atau lebih dan secara klinis sangat rentan.

Johnson mengatakan semua kelompok itu telah mencapai target untuk divaksinasi di Inggris.

“Hari ini kami telah mencapai tonggak sejarah penting,” kata Johnson. “Tidak ada yang berpuas diri. Jalan kita masih panjang dan tidak diragukan lagi akan ada rintangan di jalan, tetapi setelah semua yang kita capai, saya tahu kita bisa maju dengan penuh percaya diri,” tambahnya penuh keyakinan.

Baca juga: Perangi Covid-19, Masjid di Inggris Ini Jadi Pusat Vaksinasi

Data pemerintah menunjukkan total dosis penerima vaksin pertama sebanyak 15.062.189 dan 537.715 dosis kedua juga telah diberikan.

Permintaan pelonggaran penguncian

Keberhasilan program vaksin telah menyebabkan seruan dari komunitas yang menentang penguncian berkepanjangan untuk mulai melonggarkan pembatasan yang memerintahkan warga untuk tinggal di rumah, menutup toko yang tidak penting, dan menutup sekolah.

Tetapi Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan masih terlalu dini untuk membahas kapan pembatasan dapat dicabut.

“Kami berbagi semua ambisi dan keinginan untuk keluar dari lockdown ini, kami ingin melakukannya secara bertanggung jawab dan aman dan oleh karena itu harus didasarkan pada bukti,” katanya kepada Times Radio.

Johnson akan menetapkan pada 22 Februari rencana pemerintah untuk mengakhiri lockdown. Dia mengatakan keinginannya agar sekolah dibuka kembali pada 8 Maret 2021.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply