Topcareer.id – Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia Januari 2021 kembali mencatat surplus sebesar USD1,96 miliar, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar USD2,1 miliar.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah berturut-turut mengalami surplus sejak Mei 2020.
Surplus neraca perdagangan Januari 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang berlanjut. Pada Januari 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat menjadi USD2,63 miliar, lebih tinggi dari surplus Desember 2020 sebesar USD2,56 miliar.
Perkembangan itu dipengaruhi oleh ekspor yang meningkat sebesar USD15,30 miliar, meskipun lebih rendah dari peningkatan ekspor bulan sebelumnya sebesar USD16,54 miliar.
Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Akhir 2020 Capai Rp5.799 Triliun
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, batubara, dan bijih logam tercatat membaik, di tengah penurunan ekspor sejumlah produk manufaktur. Sementara itu, impor nonmigas menurun pada seluruh komponen, terutama dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat.
Adapun, defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat dari USD0,46 miliar pada Desember 2020 menjadi USD0,67 miliar, dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas di tengah impor migas yang meningkat.