Topcareer.id – Bermimpi bekerja jauh dari kantor sambil santai di perbukitan, mungkin kerap jadi impian. Tapi, dengan fleksibilitas itu kemungkinan besar kamu akan dibayar lebih sedikit, menurut survei terhadap eksekutif sumber daya manusia yang rilis pada Kamis (18/2/2021).
Perusahaan pencarian eksekutif, Leathwaite, menyampaikan dalam surveinya bahwa karyawan yang pindah ke lokasi yang lebih murah untuk bekerja secara permanen dari rumah juga cenderung memiliki prospek karir yang lebih terbatas.
Empat puluh lima persen dari 250 eksekutif sumber daya manusia yang ikut dalam survei tersebut mengatakan upah dan bonus harus disesuaikan ketika orang memutuskan untuk bekerja dari jarak jauh di daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah.
Orang yang bekerja dari rumah akan bersaing dengan pesaing potensialnya yang jauh lebih besar untuk pekerjaan mereka, menurut eksekutif HR, yang bekerja untuk perusahaan besar yang beroperasi di Amerika Serikat, Inggris dan Asia.
“Karakteristik tempat kerja modern adalah meningkatkan penggunaan pekerja yang lebih kompetitif, kumpulan talent pekerja dengan basis kerja remote,” kata Andrew Wallace, Managing Partner di Leathwaite, mengutip Reuters.
Baca juga: Cobalah Matriks Eisenhower, Rahasia Kerja Produktif
Dua pertiga dari eksekutif yang disurvei juga mengira para pekerja akan menghabiskan antara dua dan tiga hari seminggu di kantor sementara hanya 8% yang memperkirakan kembali ke lima hari seminggu.
Hampir 40% mengatakan jumlah maksimum pekerja di kantor akan menjadi setengah dari kapasitas sebelumnya.
Kantor pusat statistik Inggris mengatakan padapekan lalu bahwa 36% orang dewasa kini bekerja secara eksklusif dari rumah di mana negara kembali di bawah pembatasan penguncian.
Sebuah laporan terpisah yang diterbitkan pada Kamis oleh Recruitment & Employment Confederation menunjukkan bahwa 28% bisnis besar di Inggris terbuka untuk mengisi lowongan dengan orang-orang yang tidak tinggal dekat dengan kantor.
Jajak pendapat pekerja yang ditugaskan oleh REC juga menemukan bahwa hanya separuh yang merasa perusahaan Inggris melakukan pekerjaan yang baik dalam perekrutan secara efisien.