Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Beberapa Perusahaan Jepang Ini Siap Berinvestasi di Indonesia

Sumber foto: FreepikSumber foto: Freepik

Topcareer.id – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong agar para pelaku industri Jepang dapat aktif berinvestasi di Indonesia lewat pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2019, nilai investasi Jepang di Indonesia sebesar USD4,31 miliar. Sedangkan, pada periode Januari-November 2020 mencapai USD2,58 miliar.

Salah satu perusahaan ternama asal Negeri Sakura, Toyota Group menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia sebesar USD2 miliar dan berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dengan memproduksi mobil hibrida dan listrik.

 “Jepang merupakan salah satu negara mitra strategis bagi Indonesia. Hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jepang untuk sektor nonmigas pada periode 2014-2019 cenderung naik dengan pertumbuhan sebesar 5,06 persen,” kata Menteri Agus  dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/2/2021).

Dari total tujuh perusahaan multinasional, terdapat tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, yaitu Panasonic Manufacturing (senilai USD30 juta), Denso (USD138 juta), dan Sagami Indonesia (USD50 juta).

Sementara itu, ekspor sektor nonmigas Indonesia ke Jepang sepanjang tahun 2014-2019 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,23 persen. Pada 2019, nilai pengapalan Indonesia ke Jepang untuk sektor nonmigas mencapai USD13,8 miliar.

Baca juga: Siap-Siap, Polisi Virtual Bakal Awasi Netizen

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengemukakan, pihak Indonesia dan Jepang sepakat akan melakukan kerja sama di bidang pengembangan sektor industri melalui program New Manufacturing Industry Development Center (New MIDEC).

Program itu berisikan kerangka proyek kerja sama yang meliputi enam sektor strategis, yaitu industri otomotif, elektronik, kimia, tekstil, makanan dan minuman, serta logam. Program New MIDEC akan dilaksanakan pada tujuh bidang lintas sektor yang meliputi metal working, mold & dies, welding, energy conservation, SME development, export promotion, dan policy reforms.

“Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin telah mengusulkan sektor otomotif untuk menjadi sektor pertama (quick win program) pada proyek kerja sama dengan pihak Jepang, melalui dua pilot project, yaitu SME Development dan Mold & Dies,” papar Eko.

Dubes Kanasugi berharap peningkatkan kerja sama dengan Indonesia-Jepang dapat mewujudkan banyak hal positif. “Contohnya pandemi Covid-19 saat ini, tantangan kita bersama untuk saling berbagi kearifan,” tuturnya.**(Feb)

Leave a Reply