Topcareer.id – Samsung Electronics Co Ltd kemungkinan akan melihat lonjakan laba sebesar 45% untuk Januari-Maret 2012 sebagai hasil dari penjualan smartphone, TV, dan peralatan rumah tangga, meskipun pendapatan divisi chip terlihat jatuh setelah badai menghentikan produksi di pabriknya di AS.
Menghabiskan lebih banyak waktu di rumah karena pandemi virus corona, konsumen telah menghabiskan banyak waktu menggunakan rangkaian alat elektronik.
Laba operasional untuk raksasa teknologi asal Korea Selatan pada kuartal tersebut diperkirakan telah naik menjadi US$ 8,2 miliar atau sekitar Rp 119 triliun, menurut Refinitiv Smart Estimate yang diambil dari 16 analis.
Baca juga: Bill Gates: Kuasai 3 Keterampilan Ini Untuk Sukses Di Masa Depan
Itu akan menandai tingkat pendapatan operasional tertinggi Samsung untuk kuartal pertama sejak 2018. Samsung dijadwalkan akan mengumumkan hasil awal kuartal pertama tahun 2021 pada hari Rabu (7/4).
Secara khusus, divisi selulernya tampak memiliki kuartal yang menonjol sejak peluncuran seri Galaxy S21 pada pertengahan Januari lalu.
Pembuat smartphone terbesar di dunia ini diperkirakan telah menguasai sekitar 23% pasar global pada kuartal tersebut, berkat peluncuran smartphone tersebut dan harga yang lebih murah dari biasanya untuk perangkat premiumnya.
Menurut Counterpoint Research. Samsung Galaxy S21 dihargai US$ 200 atau Rp 2,9 juta lebih rendah dari Galaxy S20.
Aksesori bermargin tinggi seperti Galaxy Buds juga melakukan bisnis yang cepat, kata analis. Mereka memperkirakan laba operasi untuk divisi tersebut kemungkinan melonjak lebih dari 1 triliun won atau sekitar Rp 12.8 miliar dari tahun sebelumnya.**(Feb)
