Topcareer.id – Presiden RI Joko Widodo meminta agar porsi kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ditingkatkan hingga mencapai 30 persen di tahun 2024. Saat ini, pembiayaan untuk sektor tersebut baru berada pada kisaran 18-20 persen dari total kredit.
“Bapak Presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan, sehingga Bapak Presiden memberikan arahan bahwa kredit UMKM ini ditargetkan di tahun 2024 adalah lebih dari 30 persen. Jadi dari rata-rata 20 persen diangkat menjadi lebih dari 30 persen,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya, Senin (5/4/2021).
Airlangga mengungkapkan, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun lalu mencapai Rp198,53 triliun atau lebih dari 104 persen dari yang ditargetkan.
Secara rinci penyaluran KUR tersebut terdiri dari KUR Super Mikro dengan nilai di bawah Rp10 juta tersalur Rp8,49 triliun atau sekitar 4 persen, kemudian KUR Mikro dengan nilai Rp10-50 juta tersalur Rp128,9 triliun atau sekitar 65 persen.
Kemudian, KUR Kecil dengan nilai Rp50-500 juta tersalurkan Rp59,06 triliun, serta KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tersalur Rp372 miliar.
Baca juga: Catat, Ini 29 Mobil Yang Dapat Diskon Pajak Mulai April
“Arahan Bapak Presiden tentu terkait dengan KUR yang tanpa jaminan yang selama ini angkanya antara di bawah Rp50 juta ini untuk tingkatkan plafonnya menjadi Rp100 juta. Jadi sekali lagi bahwa yang tanpa jaminan dari Rp50 juta dinaikkan menjadi Rp100 juta,” ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga menambahkan, Kepala Negara juga meminta agar kredit untuk UMKM yang sebelumnya berkisar antara Rp500 juta-10 miliar ditingkatkan hingga mencapai Rp20 miliar. “Ini perubahan-perubahan yang diharapkan untuk segera dapat dilaporkan ke Bapak Presiden,” kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga lebih lanjut mengatakan, Presiden juga meminta suku bunga dijaga agar tetap kompetitif, yang dapat dilakukan melalui program penjaminan melalui Askrindo dan Jamkrindo yang diperbesar ataupun dengan memberikan subsidi bunga KUR reguler di luar program pemulihan ekonomi nasional (PEN)
“Apabila ini kita lakukan, itu ada anggaran-anggaran tambahan yang diperlukan yang sekarang dialokasikan, seperti misalnya (subsidi bunga) KUR untuk 3 persen sampai 6 bulan, dan kredit UMKM dengan subsidi juga selama sampai bulan Juni, itu dana yang dipersiapkan sekitar Rp7 triliun,” ucapnya.
“Sehingga tentu ada penambahan perubahan-perubahan, penambahan yang perlu nanti dibahas lagi secara internal,” tandas Menko Perekonomian.