Topcareer.id – Juru bicara Facebook menyampaikan bahwa Instagram tengah meluncurkan tes global kecil pada aplikasinya hari Rabu (14/4).
Tes ini menguji para penggunanya untuk dapat memilih apakah akan menyembunyikan jumlah Like pada posting mereka sendiri atau orang lain.
Situs berbagi foto milik Facebook Inc itu mengatakan tes terbaru ini muncul setelah melihat tanggapan beragam dari pengguna terhadap eksperimennya.
Uji cobanya yakni menghapus fitur Like yang biasa menjadi ukuran popularitas suatu postingan foto atau video dalam platform.
“Pada tahun 2019 silam, kami mulai mencoba menyembunyikan hitungan Like agar sekelompok kecil orang dapat memahami bahwa itu bisa mengurangi tekanan mental saat memposting sesuatu ke Instagram,” kata juru bicara itu.
Beberapa orang menganggap ini bermanfaat, tetapi beberapa orang lainnya masih ingin melihat jumlah Like agar dapat mengetahui apa yang populer.
Facebook juga telah berencana menjajaki pengalaman serupa yang akan aktif dalam beberapa waktu mendatang.
Hal ini sebagai tanggapan terhadap pengguna yang menyerukan agar lebih banyak kontrol atas bagaimana mereka berinteraksi dengan konten pada platform.
Facebook sebelumnya telah menguji untuk menyembunyikan jumlah Like pada kiriman posting orang lain di Australia.
Baca juga: Facebook Bangun ‘Instagram Kids’ Khusus Untuk Anak Di Bawah 13 Tahun
Bulan Maret lalu, Instagram secara tidak sengaja menyembunyikan jumlah Like untuk sejumlah besar pengguna dalam sebuah tes kecil, dan tindakan ini mendapatkan reaksi yang kuat dari pengguna.
Beberapa pengguna melihatnya sebagai langkah penting bagi kesehatan mental pengguna, sementara yang lain melihatnya sebagai bencana bagi pembuat konten yang bermitra dengan suatu merek.
Like merupakan bentuk ekspresi dari pembaca yang menyukai suatu postingan dengan menekan tombol ikon berbentuk hati pada posting pengguna.
Pengguna dalam tes Instagram masih dapat melihat jumlah Like mereka sendiri secara pribadi.
Tes tersebut melibatkan sebagian kecil pengguna global Instagram, tetapi perusahaan menolak menyebutkan berapa banyak pengguna yang mengikuti uji coba ini.**(Feb)
