Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

BPS Catat Inflasi pada April 2021 Terkendali di Angka 0,13%

neraca perdagangan RI surplus lagi.Prediksi pertumbuhan ekonomi. (ilustrasi)

Topcareer.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada April 2021 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,29. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2021 sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,42 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen,” tulis BPS dalam laporannya yang rilis pada Senin (3/5/2021).

Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,20 persen.

Kemudian,kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen.

Baca juga: Segini Besaran THR PNS Di 2021

Sementara kelompok transportasi dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
Kelompok inti pada April 2021 mencatat inflasi 0,14% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,03% (mtm).

Peningkatan inflasi inti tersebut didorong oleh tekanan inflasi komoditas emas perhiasan seiring kenaikan harga emas global dan peningkatan permintaan musiman selama Ramadan.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,18% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi Maret 2021 sebesar 1,21% (yoy).

Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Dari 90 kota IHK, 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dengan IHK sebesar 107,89 dan terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,92.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,26 persen dengan IHK sebesar 104,20 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 107,83.

Leave a Reply