Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, July 27, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tips Karier

Frustasi karena WFH ? Hibur Diri dengan 3 Cara Ini

Ilustrasi tired-wfh-forbes-burnout.Ilustrasi tired-wfh-forbes-burnout. (dok. Forbes)

Topcareer.id – Work from Home atau WFH memang menyenangkan. Kita jadi enggak perlu repot-repot lagi ke kantor dan menempatkan diri dalam risiko tertular Covid-19.

Namun, setelah berjalan cukup lama, kita pelan-pelan akan mulai lelah dengan rutinitas yang sama setiap hari. Pekerjaan yang tak jarang bertambah banyak pun semakin membuat kita stres dan kadang frustasi. Apalagi kalau sampai menumpuk lumayan banyak.

Nah, jika kamu mengalami ini, ada 3 trik yang bisa kamu coba untuk mengurangi, atau bahkan mengatasinya. Dibaca baik-baik ya.

Ambil waktu sejenak

Jika Kamu merasa ide kamu mentok, atau tak sanggup lagi untuk mengerjakan tugas. Cobalah tinggalkan kerjaanmu sejenak, dan ambil waktu untuk menenangkan diri.

Kamu bisa mencoba untuk meditasi, mandi air hangat, mengobrol dengan orang terdekat, menyeduh teh, atau sekedar diam dan tak melakukan apa-apa.

Percaya deh, setelah kamu merasa lebih tenang, menyelesaikan sisa tugasmu akan terasa lebih mudah.

Baca juga: Mau Kurangi Depresi? Coba Olahraga 35 Menit Sehari

Pindah ruangan

Jika kamu terus-terusan bekerja di satu ruangan yang sama. Lambat laun kamu pasti akan merasa bosan.

Supaya itu tak terjadi, cobalah pindah ke ruangan lain untuk mendapatkan suasana baru.

Kamu juga mendekor ulang ruangan kamu dengan nuansa yang lebih segar. Kamu bisa menambahkan wewangian aromaterapi, kopi, hingga menambahkan aquarium cantik sebagai pemandangan baru kamu.

Ubah cara kerja

Jika mengerjakan beragam tugas sekaligus dalam satu kali kerja terasa cukup berat, cobalah ubah cara kerja kamu.

Misalnya, kamu bisa mencicil tugasmu di waktu yang berbeda, atau mencari pendekatan baru dalam menyelesaikannya.

Ingat, semakin kita kreatif, maka WFH pun akan terasa semakin mudah untuk dilalui.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply