Topcareer.id – Semakin banyak dari kita yang kembali ngantor dan mencoba menerapkan kenormalan baru di tengah pandemi. Itu artinya kembali bekerja dalam satu ruangan lagi. Di tengah program vaksinasi, ada pertanyaan besar di benak pekerja: Apakah rekan di sebelah saya sudah divaksinasi Covid-19?
Jika kamu bertanya-tanya apakah kamu dapat secara legal bertanya kepada rekan kerjamu apakah mereka divaksinasi, jawaban singkatnya adalah ya tetapi berhati-hatilah untuk tidak mendorong informasi lebih lanjut.
Menavigasi pertanyaan vaksinasi dengan rekan-rekan berarti menghormati batas “urusi urusanmu sendiri.”
Karena manajer adalah perwakilan dari sebuah perusahaan, mereka dapat meminta laporan langsung tentang status vaksinasi Covid-19 mereka untuk alasan terkait bisnis, seperti persyaratan untuk bekerja secara langsung.
Teman sebaya tidak memiliki alasan yang sama untuk bertanya kepada rekan kerja tentang status vaksinasi mereka atau kewajiban yang sama untuk menjawab.
Dengan kata lain, kamu dapat bertanya kepada rekan kerja tingkat sebayamu apakah mereka divaksinasi, tetapi mereka juga memiliki hak untuk menolak memberi tahumu.
“Tentu, kamu bisa bertanya,” kata Donna Ballman, seorang pengacara ketenagakerjaan yang berbasis di Florida. Tetapi dia mencatat bahwa bagaimana kamu menangani respons mereka sangat penting.
“Mungkin ada diskriminasi jika kamu melecehkan rekan kerja karena menolak menjawab atau jika mereka memberi tahumu bahwa mereka tidak divaksinasi. Mungkin ada alasan yang dilindungi untuk tidak divaksinasi, termasuk kecacatan, kehamilan, dan agama,” kata Ballman.
Ballman mencatat bahwa mirip dengan skenario manajer-ke-karyawan, kamu tidak ingin pertanyaanmu memaksa rekan kerja untuk mengungkapkan kecacatan.
Baca juga: Cara Mengasah Kreativitas Yang Perlu Kamu Tahu
Jika kamu memiliki hubungan biasa dengan kolega, Ballman mengatakan kamu dapat mencoba mendiskusikan vaksinasi Covid-19 kamu sendiri sebagai cara untuk mendorong diskusi, seperti memberi tahu mereka betapa senangnya kamu telah divaksin.
“Tetapi jika kamu memiliki hubungan yang sulit dengan orang tersebut, maka mungkin berbicara dengan manajermu akan menjadi cara yang tepat, daripada rekan kerja,” kata Ballman.
Danny Speros, wakil presiden orang-orang di Zenefits, juga merekomendasikan untuk membuatnya lebih banyak percakapan dan lebih sedikit interogasi.
Dia menyarankan untuk melonggarkan percakapan secara perlahan dengan pertanyaan seperti, “‘Oh, bagaimana kabarmu? Apakah kamu bersemangat untuk melakukan perjalanan tahun ini? Apakah kamu bersemangat untuk kembali ke kantor?’”
“Atau bisa juga berkata ‘Apakah kamu gugup tentang virus?’ Dan kemudian masuk ke — berdasarkan jawaban mereka tentang hal-hal semacam itu — ‘Oh, apakah kamu memiliki kesempatan untuk divaksinasi?’”
Ingat, lakukan pertanyaan tersebut secara perlahan, dengam bahasa yang baik dan tidak menyinggung.**(Feb)
