Topcareer.id – Ketika dunia terus pulih dari COVID-19, survei tahunan Biaya Hidup tahun 2021 Mercer melihat Asia mendominasi peringkat kota termahal di dunia.
Hong Kong kini tersingkir dari posisi teratas selama tiga tahun terakhir oleh kota Ashgabat di Turkmenistan.
Kini Ashgabat jadi kota termahal bagi karyawan internasional, baik di Asia maupun global.
Tokyo, Jepang yang duduk di peringkat keempat dilewati oleh Beirut. Secara mengejutkan Lebanon melesat 42 peringkat dan menempati rangking ketiga.
Hal ini akibat dari depresi ekonomi yang parah dan ekstensif akibat eskalasi beberapa krisis keuangan terbesar Lebanon, pandemi COVID-19 dan ledakan Pelabuhan Beirut pada tahun 2020.
Tahukah kamu, lebih dari setengah dari 10 kota termahal berada di Asia. Shanghai dan Beijing menempati peringkat keenam dan kesembilan.
Sementara Singapura ada di peringkat ketujuh, turun dua peringkat dari tahun sebelumnya di posisi kelima.
Kota-kota lain yang masuk dalam 10 besar kota paling mahal di dunia untuk karyawan internasional versi Mercer adalah Zurich (5), Jenewa (8) dan Bern (10).
Survei melihat peningkatan peringkat di semua kota Daratan China, didukung oleh apresiasi mata uang terhadap dolar AS dan pemulihan pandemi.
Yang paling menonjol adalah kota Tianjin dan Chengdu masing-masing naik 12 posisi ke posisi 26 dan 28.
Penguatan dolar Taiwan membuat Taipei melompat enam peringkat dan duduk di rangking 22.
Fluktuasi mata uang dan deflasi membuat kota-kota Asia Tenggara seperti Bangkok dan Kuala Lumpur turun peringkatnya.
Bangkok kini di peringkat 46, turun 11 peringkat, sedangkan Kuala Lumpur ada di posisi 144, turun 8 peringkat.
Dan ada juga kota Jakarta, Indonesia yang juga turun dari peringkat 86 tahun lalu ke peringkat 105.
Mumbai, kota termahal di India turun 18 tempat menjadi berada di posisi 78 karena rupee India relatif lemah dibandingkan dengan kota-kota lain dalam peringkat tersebut.
Julia Radchenko, Global Mobility Leader, Asia Pasifik, mengatakan, “Di seluruh kawasan, perusahaan secara aktif menilai kembali bakat dan strategi mobilitas mereka mengingat tantangan kompleks yang dibawa oleh COVID-19.”
Perusahaan semakin menyadari bahwa mereka perlu mendiversifikasi skenario mobilitas mereka dan praktik kompensasi terkait. Dan ini bukan lagi hanya tentang mobilitas geografis, ini tentang mobilitas bakat yang menyiratkan perpindahan lateral, tenaga kerja terdistribusi, mobilitas geografis, kerja jarak jauh internasional, penugasan virtual, dll.
Perusahaan mengevaluasi kembali program mobilitas global
COVID-19 terus menyebabkan gangguan yang tak tertandingi pada mobilitas internasional, mendorong perusahaan untuk mengevaluasi kembali tenaga kerja mobile di dunia pasca-pandemi.
Penelitian yang dilakukan oleh Mercer menunjukkan bahwa setelah beberapa tahun upaya organisasi untuk memodernisasi strategi mobilitas, organisasi akan mulai menerapkan bentuk alternatif penugasan internasional.
Perusahaan juga akan melakukan pengaturan kerja lintas batas untuk mempertahankan operasi dan tenaga kerja mereka di luar negeri.
“Biaya hidup selalu menjadi faktor untuk perencanaan mobilitas internasional, tetapi pandemi telah menambahkan lapisan kompleksitas yang sama sekali baru, serta implikasi jangka panjang yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan karyawan, kebijakan kerja jarak jauh dan fleksibilitas, di antara pertimbangan lainnya.” kata Ilya Bonic, Career President dan Head of Mercer Strategy.
“Ketika organisasi memikirkan kembali strategi bakat dan mobilitas mereka, data yang akurat dan transparan sangat penting untuk memberikan kompensasi yang adil kepada karyawan untuk semua jenis tugas.” Jelasnya.
Survei Mercer di seluruh dunia tentang Kebijakan dan Praktik Penugasan Internasional mengkonfirmasi bahwa banyak perusahaan yang disurvei menawarkan opsi yang lebih fleksibel.
Tujuannya untuk mengakomodasi beragam keadaan pribadi para pekerja penerima tugas.
Baca juga: Ubud Masuk 25 Kota terbaik di Dunia
Perubahan peringkat untuk wilayah lain
Amerika dan Kanada
Kota-kota besar di AS telah turun dalam peringkat tahun ini sebagian besar karena fluktuasi mata uang antara Maret 2020 dan Maret 2021.
New York menduduki peringkat 14 kota termahal di AS diikuti oleh Los Angeles (20), San Francisco (25), Honolulu (43) dan Chicago (45).
Winston Salem (151) tetap menjadi kota paling murah di AS yang disurvei untuk karyawan internasional. .
Dolar Kanada telah terapresiasi nilainya dalam kaitannya dengan USD, memicu lonjakan peringkat tahun ini.
Vancouver adalah kota Kanada paling mahal dalam peringkat 93, diikuti oleh Toronto (98) dan Montreal (129). Peringkat 156, Ottawa adalah kota paling murah di Kanada.
Di Amerika Selatan, Port of Spain menduduki peringkat 91 sebagai kota termahal, diikuti oleh Port-au-Prince (92) dan Pointe-à-Pitre (107).
Sementara itu Brazil adalah kota paling murah di Amerika Selatan dan berada pada peringkat 205.
Eropa, Timur Tengah, dan Afrika
Tiga kota Eropa termasuk di antara 10 daftar lokasi termahal. Yaitu Zurich di peringkat 5, diikuti oleh Jenewa (8) dan Bern (10).
Penguatan mata uang lokal mengakibatkan beberapa kota Eropa naik peringkat, dengan Paris naik ke posisi 33.
Mata uang lokal di Inggris tetap kuat dengan London bertengger di posisi 18, sedangkan Birmingham (121).
Uni Emirat Arab terus mendiversifikasi ekonominya, yang mengurangi dampak industri minyak terhadap PDB.
Dengan proses yang sedang berlangsung ini, telah terjadi pergerakan harga negatif di Dubai (42) dan Abu Dhabi (56).
N’Djamena (13), Lagos (19) dan Libreville (20) adalah kota termahal pertama, kedua dan ketiga di Afrika untuk karyawan internasional. Lusaka peringkat 208 adalah kota paling murah di Afrika.
Pasifik
Kota-kota Australia telah naik dalam peringkat tahun ini karena nilai mata uang lokal meningkat secara signifikan terhadap USD.
Sydney kota dengan peringkat termahal di Australia untuk karyawan internasional, mengalami kenaikan 35 tempat menjadi peringkat 31, diikuti Melbourne (59) dengan kenaikan 40 tempat.
Berikut ini top 10 kota termahal di dunia tahun 2021 menurut survey Mercer:
- Ashgabat, Turkmenistan
- Hong Kong
- Beirut, Lebanon
- Tokyo, Jepang
- Zurich, Switzerland
- Shanghai, China
- Singapore
- Geneva, Switzerland
- Beijing,China
- Bern, Switzerland