Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Hindari 7 Kata Ini Agar Tak Dianggap Sombong Saat Interview (Bagian 2)

Ilustrasi tips wawancara kerja - perekrut.Ilustrasi tips wawancara kerja - perekrut. (Dok. iStock)

Topcareer.id – Ya, ada garis tipis antara menyombongkan diri dan percaya diri, dan sangat mudah untuk melangkah di garis itu. Setiap kandidat dalam interview kerja selalu ingin melakukan yang terbaik untuk menonjol dari kandidat lain. Kadang-kadang ini bisa tampak seperti menyombongkan diri.

Perhatikan kata-katamu saat wawancara kerja. Melansir Ladder, berikut tujuh kata yang harus dihindari dalam wawancara agar tidak terdengar seperti sedang membual atau menyombongkan diri.

4. Cerdas

Meskipun kamu mungkin berpikir kamu lebih cerdas daripada orang lain, tapi yang lain mungkin tidak sependapat denganmu. Memberi tahu manajer perekrutan bahwa kamu adalah orang cerdas merupakan teriakan sombong dan merupakan cara cepat untuk keluar secara negatif.

Daripada menggunakan kata subjektif seperti “cerdas,” gambarkan sebuah skenario di mana kamu dapat memecahkan masalah yang orang lain perjuangkan untuk diatasi. Kata-kata seperti “analitis” atau “logis” jauh lebih tepat digunakan ketika kamu menggambarkan dirimu, terutama ketika didukung fakta.

5. Sukses

Menjadi sukses adalah hasil dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan memenuhi tujuan yang bersifat pribadi atau profesional. Tapi, jika kamu melihatnya dari sudut objektif, apa sebenarnya arti sukses itu. Apakah kamu sesukses Elon Musk atau Bill Gates? Jika tidak, bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan?

Baca juga: 7 Tanda Kurangnya Kepercayaan Diri Di Tempat Kerja (Bagian 1)

Daripada menggambarkan dirimu secara luas sebagai sukses, fokuslah pada peristiwa tertentu di mana kamu mencapai hasil yang diinginkan atau melebihi harapan. Sangat dapat diterima untuk mengatakan bahwa kamu hebat dalam menemukan solusi untuk masalah jaringan (misalnya) karena itu menggambarkan keahlian tertentu.

6. Murah hati

Ini termasuk dalam kategori yang sama dengan rendah hati. Orang yang dermawan tidak berkeliling memberi tahu orang lain betapa membantunya mereka. Jika mereka melakukannya, itu biasanya karena mereka melakukannya untuk perhatian.

Namun, misalkan kamu ingin kemurahan hatimu ditunjukkan kepada manajer perekrutan, kamu dapat memberi tahu mereka bahwa kamu senang bekerja di lingkungan tim dan kemudian menjelaskan saat di mana kamu membantu orang lain atau bekerja dengan badan amal untuk memajukan misi.

7. Obsesif

Kamu mungkin berpikir untuk menggambarkan dirimu sebagai orang yang obsesif dan bersemangat tentang pekerjaan, tetapi kata obsesif muncul dengan konotasi negatif. Obsesif bahkan bisa membuatnya terdengar seperti kamu sedikit gila.

Sekali lagi, daripada menggunakan slogan atau kata-kata untuk menggambarkan dirimu dalam sebuah wawancara, gambarkan dirimu dan pencapaianmu dan biarkan perekrut merumuskan frasa dan kata-kata ini dalam pikiran mereka.**(Feb)

Leave a Reply