Topcareer.id – Argentina telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul dalam hal kasus dan kematian per kapita, dengan sekitar 4,7 juta infeksi dan jumlah kematian akibat COVID-19 yang mencapai 100.000 pada hari Rabu (14/7)
Rata-rata kasus harian sebetulnya telah turun sejak puncaknya bulan lalu dan jumlah pasien ICU turun, meskipun masih di atas 60% secara nasional.
“Setiap kehidupan yang telah pergi adalah penyesalan besar bagi saya,” kata Presiden Alberto Fernandez dalam pidatonya.
“Saya jamin kami tidak akan berhenti berusaha di bulan-bulan ini untuk memvaksinasi setiap pria dan wanita di Argentina.”
Sementara negara-negara maju seperti Amerika Serikat telah menurun angka kematiannya dengan program inokulasi cepat, negara-negara di Amerika Selatan telah menduduki puncak grafik untuk kasus dan kematian per kapita harian.
Hal ini akibat dari program peluncuran vaksinasi yang terhenti karena pasokan vaksin yang lambat.
Baca juga: Diserang Gelombang Kedua, Kasus Covid-19 Argentina Capai 3 Juta
Argentina, negara berpenduduk sekitar 45 juta orang telah memberikan 25,7 juta suntikan vaksin.
Namun, hanya sekitar 5 juta orang yang sudah diinokulasi dengan dua dosis penuh, terutama menggunakan vaksin Sputnik V Rusia, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Peluncuran vaksin meningkatkan harapan bahwa negara tersebut dapat mengendalikan pandemi, tetapi varian Delta yang lebih menular memicu lonjakan kasus.
Bahkan di negara-negara seperti Israel dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, varian delta menyebabkan mereka memikirkan kembali efektivitas vaksin mereka.**(Feb)