Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Penelitian: Vaksin Booster COVID-19 Tunjukkan Tanda-Tanda Penjinakan Varian Delta

ilustrasi vaksin covid-19Ilustrasi Vaksin

Topcareer.id – Kurang dari sebulan dalam upaya mendorong vaksin booster COVID-19, Israel melihat adanya tanda-tanda dampak pada infeksi tinggi negara itu yang dipicu oleh varian Delta.

Kata para pejabat dan ilmuwan di sana, Delta telah menghantam negara itu tepat ketika mereka mulai menuai manfaat dari peluncuran vaksin.

Dengan ekonomi mulai dibuka dan sebagian besar pembatasan dihapus, Israel berubah dari mencatat infeksi harian satu digit dan nol kematian menjadi sekitar 7.500 kasus harian, 600 orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius dan lebih dari 150 orang meninggal dalam seminggu.

Tak mau berlama-lama terhempas varian Delta pada 30 Juli, mereka mulai memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNtech kepada orang berusia di atas 60 tahun.

Israel menjadi negara pertama yang melakukannya. Kemudian dengan cepat memperluas kelayakan vaksin booster untuk orang berusia 30 tahun ke atas yang dosis keduanya diberikan setidaknya 5 bulan sebelumnya.

Dalam 10 hari terakhir, pandemi pun mereda di antara kelompok usia pertama, lebih dari satu juta di antaranya telah menerima dosis vaksin ketiga.

Baca juga: Israel Perluas Program Booster Vaksin COVID-19 untuk Guru dan Usia 40 Tahun ke Atas

Tingkat penyebaran penyakit di antara orang yang divaksinasi berusia 60 tahun ke atas mulai turun terus hingga tingkat reproduksi di bawah 1. Ini berarti wabah bisa dikatakan mereda.

“Jumlah kasus sebetulnya masih tinggi, tetapi yang berubah adalah peningkatan tinggi dalam tingkat infeksi dan kasus parah telah berkurang drastis,” kata Eran Segal, ilmuwan data di Weizmann Institute dan penasihat pemerintah.

Menurut Segal ini kemungkinan karena suntikan booster ketiga. “Mungkin ada hingga 100.000 sekarang sudah memiliki kekebalan alami,” tutur Segal.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply