Topcareer.id – Moderna Inc pada hari Rabu (1/9) meminta Food and Drug Administration (FDA) AS untuk mengizinkan penggunaan dosis booster ketiga dari vaksin COVID-19-nya.
FDA sedang mempertimbangkan suntikan booster vaksin Pfizer/BioNTech, tetapi sejauh ini hanya mengizinkan orang dengan sistem kekebalan yang lemah untuk menerima dosis ketiga.
Badan tersebut mengatakan bahwa sekelompok penasihatnya akan bertemu untuk membahas aplikasi booster vaksin Pfizer pada 17 September.
Namun, masih belum jelas apakah dalam pertemuan tersebut nanti mereka juga akan membahas vaksin booster dari Moderna.
Moderna mengatakan pihaknya menyerahkan data awal untuk penggunaan dosis booster 50 mikrogram dari vaksin dua dosisnya.
Vaksin Moderna asli mengandung 100 mikrogram mRNA dalam setiap dosis suntikan.
Penerima dosis 50 mikrogram memiliki respons antibodi yang kuat terhadap varian Delta, kata Kepala Eksekutif Moderna Stéphane Bancel.
Meskipun Moderna mengatakan vaksin COVID-19-nya masih sekitar 93% efektif 6 bulan setelah dosis kedua, mereka mengamati bahwa tingkat antibodi telah berkurang secara signifikan pada saat itu.
Baca juga: Pfizer Kejar Persetujuan untuk Booster Vaksin COVID-19
Dikatakan bahwa hampir 350 peserta uji coba Fase II aslinya diberi dosis vaksin ketiga yang menghasilkan respons imun yang lebih baik daripada yang terlihat setelah dosis kedua dalam uji klinis Fase III yang besar.
Moderna mengatakan profil keamanan dosis ketiga mirip dengan dosis kedua.
Perusahaan mengatakan mereka juga ingin mengirimkan data ke European Medicines Agency (EMA) dan otoritas pengatur lainnya di seluruh dunia dalam beberapa hari mendatang.**(Feb)