Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Irlandia akan Cabut Hampir Semua Pembatasan COVID-19 pada Oktober 2021

Irlandia. Dok/TotalEnergies

Topcareer.id – Irlandia yang menjalani salah satu lockdown COVID-19 terlama di Eropa, akan menghapus hampir semua pembatasan pandemi pada Oktober setelah menjadi negara dengan peluncuran program vaksinasi paling sukses di Eropa, kata Perdana Menteri Michael Martin pada Selasa (31/8).

Mulai 22 Oktober, persyaratan sertifikat vaksin di bar dan restoran akan dibatalkan, begitu juga semua pembatasan jumlah orang yang menghadiri acara indoor dan outdoor.

Sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan secara bertahap, pemerintah merekomendasikan pembukaan kembali bioskop dengan kapasitas 60% minggu depan.

Para pekerja di sektor non esensial juga akan kembali masuk kerja ke kantor mulai 20 September.

“Karena upaya tim vaksinasi kami dan karena Anda semua telah mengambil vaksin ketika ditawarkan, kami sekarang memasuki fase pandemi yang sama sekali baru,” kata Martin dalam pidatonya.

Hampir 90% orang dewasa di Irlandia telah divaksinasi lengkap, demikian pula 80% dari mereka yang berusia di atas 12 tahun.

Makan di dalam ruangan di kafe, bar, dan restoran sebelumnya dilarang di Irlandia selama 16 bulan.

Bulan Juli lalu ketika pemerintah membuka kembali restoran, sektor ini hanya untuk orang-orang yang memiliki sertifikat vaksin.

Pemerintah Irlandia dalam beberapa pekan terakhir telah banyak dikritik oleh industri di bidang pagelaran acara besar.

Mereka mengkritik mengapa konser besar sudah bisa berlangsung di Inggris namun di Irlandia belum.

Baca juga: Australia Berencana Buka Pembatasan di Tengah Gelombang Delta

Inggris telah mencabut sebagian besar pembatasan lebih dulu pada 19 Juli lalu namun memiliki tingkat vaksinasi yang lebih rendah dibanding Irlandia.

Martin beralasan bahwa negara perlu memberikan perhatian tentang kehati-hatian terhadap kasus akibat pandemi.

“Kami sangat tidak mungkin bisa terbebas dari virus sepenuhnya,” katanya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply