Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Pil Covid Baru Produksi Merck Disebut Kurangi Risiko Rawat Inap

pasien covid

Topcareer.id – Merck dan Ridgeback Biotherapeutics mengatakan pada Jumat (1/10/2021) bahwa mereka telah mengembangkan obat yang mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar 50% untuk pasien dengan kasus Covid ringan atau sedang.

Perusahaan berencana untuk mencari otorisasi darurat untuk pengobatan antivirus Covid setelah obat tersebut menunjukkan “hasil yang meyakinkan” dalam uji klinis. Obat, molnupiravir, diberikan secara oral dan bekerja dengan menghambat replikasi virus corona di dalam tubuh.

Analisis sementara dari studi fase 3 menemukan bahwa 7,3% pasien yang diobati dengan molnupiravir dirawat di rumah sakit dalam waktu 29 hari. Dari pasien yang menerima plasebo, 14,1% dirawat di rumah sakit atau meninggal pada hari ke 29.

Tidak ada kematian yang dilaporkan pada pasien yang diberi molnupiravir dalam periode 29 hari, sementara delapan kematian dilaporkan pada pasien yang diobati dengan plasebo.

“Berita tentang kemanjuran antivirus khusus ini jelas merupakan berita yang sangat baik,” kata kepala penasihat medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci pada briefing Covid Jumat, dikutip dari laman CNBC.

“Perusahaan, ketika mereka memberi tahu kami tadi malam, telah menyebutkan bahwa mereka akan segera mengirimkan data mereka ke FDA. FDA akan melihat data dan dengan cara yang biasa, sangat efisien dan efektif, akan memeriksa data secepat mungkin, dan kemudian akan diambil dari sana,” kata Fauci.

Baca juga: Pil Antivirus COVID-19 Mulai Dikembangkan, Diklaim Lebih Manjur Dan Nyaman

Semua 775 peserta uji coba memiliki gejala Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium dan secara acak diberi molnupiravir atau plasebo dalam waktu lima hari setelah gejala.

Setiap peserta tidak divaksinasi dan memiliki setidaknya satu faktor mendasar yang menempatkan mereka pada risiko lebih besar terkena kasus virus yang lebih parah. Faktor risiko yang paling umum termasuk obesitas, berusia di atas 60 tahun dan memiliki diabetes atau penyakit jantung.

Bagian uji coba fase 3 dilakukan di lebih dari 170 lokasi, di negara-negara termasuk AS, Brasil, Italia, Jepang, Afrika Selatan, Taiwan, dan Guatemala.

Kemanjuran molnupiravir tidak dipengaruhi oleh waktu timbulnya gejala atau faktor risiko yang mendasari pasien, penelitian menunjukkan. Ini juga terbukti efektif secara konsisten dalam mengobati semua varian Covid, termasuk strain delta yang sangat dominan dan sangat menular.

Leave a Reply