Topcareer.id – Badang Pusat Statistik mencatat, ekspor Indonesia pada September 2021 turun 3,84 persen dibanding Agustus 2021, yaitu dari USD 21.427,1 juta menjadi USD 20.604,4 juta. Sementara itu jika dibanding September 2020, ekspor naik 47,64 persen.
“Penurunan ekspor September 2021 dibanding Agustus 2021 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 3,38 persen, yaitu dari USD 20.360,3 juta menjadi USD 19.671,6 juta, demikian juga ekspor migas turun 12,56 persen dari USD1.066,8 juta menjadi USD932,8 juta,” tulis laporan BPS “Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia September 2021” yang rilis pada Jumat (15/10/2021).
Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 13,32 persen menjadi USD 100,1 juta dan gas 24,86 persen menjadi USD 559,0 juta, sementara ekspor hasil minyak naik 32,01 persen menjadi USD 273,7 juta.
Baca juga: Turun 3,84%, Ekspor RI pada September 2021 Capai 20,60 Juta Dollar AS
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–September 2021 mencapai USD 164,29 miliar atau naik 40,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, sementara ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD 155,46 miliar atau naik 39,84 persen.
Tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari–September 2021 adalah Jawa Barat USD 24.669,9 juta (15,02 persen), Jawa Timur USD 16.930,0 juta (10,31 persen), dan Kalimantan Timur USD 16.106,0 juta (9,80 persen).
“Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 35,13 persen dari seluruh ekspor nasional,” catat BPS.
