Topcareer.id – Rolls-Royce mengatakan pada Jumat (19/11/2021) bahwa pesawat listriknya telah mencapai kecepatan maksimum 623 kilometer per jam (sedikit di atas 387 mil per jam). Perusahaan mengklaim pesawat itu sebagai “kendaraan listrik tercepat di dunia.”
Dalam sebuah pernyataan Rolls-Royce – bukan Rolls-Royce Motor Cars, yang dimiliki oleh BMW – mengatakan mereka percaya apa yang disebut “Spirit of Innovation” adalah “pesawat listrik tercepat” di planet ini.
Untuk tujuan ini, perusahaan itu mengajukan tiga klaim untuk rekor dunia ke Fédération Aéronautique Internationale. Pesawat mencapai kecepatan tertinggi 555,9 km/jam lebih dari 3 kilometer; mencapai 532,1 km/jam sepanjang 15 kilometer; dan mendaki ke 3.000 meter dalam 202 detik.
Mengutip CNBC, selama perjalanan inilah pesawat mencatat kecepatan tertinggi 623 kilometer per jam.
“Spirit of Innovation” adalah hasil dari sebuah proyek yang disebut ACCEL, atau Accelerating the Electrification of Flight.
Mitra dalam inisiatif ini termasuk motor listrik dan spesialis pengontrol YASA dan Electroflight, yang digambarkan Rolls-Royce sebagai perusahaan rintisan penerbangan. YASA adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Mercedes-Benz.
Baca juga: Apple Bakal Jual Suku Cadang, Pengguna Bisa Perbaiki IPhone Sendiri
Dalam hal pendanaan, 50% berasal dari Aerospace Technology Institute dalam kemitraan dengan Departemen Bisnis, Energi & Strategi Industri pemerintah Inggris dan Innovate U.K.
Menurut Rolls-Royce, pesawat menggunakan powertrain listrik 400 kilowatt dan baterai propulsi paling padat yang pernah dirakit di ruang angkasa. Pada bulan September, ia menyelesaikan penerbangan perdananya, terbang melintasi langit di Inggris selama sekitar 15 menit.
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah perusahaan telah berupaya mengembangkan rencana dan konsep terkait penerbangan rendah dan nol-emisi.
September lalu, misalnya, sebuah pesawat sel bahan bakar hidrogen yang mampu membawa penumpang mengudara di atas Inggris untuk penerbangan pertamanya.
Bulan yang sama juga melihat rincian rilis Airbus dari tiga pesawat konsep berbahan bakar hidrogen, dengan raksasa kedirgantaraan Eropa mengklaim mereka dapat memasuki layanan pada tahun 2035.