Topcareer.id – Efek antibodi yang dihasilkan oleh “sel memori B,” sistem kekebalan terhadap varian Omicron dari virus corona, meski melemah namun tetap masih bisa signifikan mengalahkan Omicron, para peneliti mengatakan.
Begitu tubuh belajar mengenali SARS-CoV-2, baik setelah infeksi atau vaksinasi, sel B menghasilkan antibodi baru untuk melawan virus jika belum ada cukup antibodi yang beredar dalam darah untuk dapat menetralisirnya.
Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan pada bioRxiv sebelum tinjauan sejawat, para peneliti menganalisis kekuatan lebih dari 300 antibodi yang diproduksi oleh sel B memori yang diperoleh dari sukarelawan yang divaksinasi.
Penelitian juga termasuk melibatkan beberapa orang yang memiliki infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
“Omicron tampaknya menghindari bagian yang sangat besar dari kumpulan sel B memori,” kata para peneliti.
Mereka menambahkan bahwa tampaknya Omicron masih dikenali secara efisien oleh 30% dari total antibodi dan hampir 10% dari semua antibodi penetral yang kuat,” kata Matthieu Mahevas dan Pascal Chappert dari Universite de Paris.
Baca juga: Begini Ternyata Efek Kafein pada Memori Orang Dewasa
Kemampuan kuat sel B memori untuk berkembang biak dan menghasilkan antibodi mungkin mengkompensasi efektivitas antibodi yang berkurang, mereka berspekulasi.
Dalam kombinasi dengan komponen sistem kekebalan lainnya, terutama sel T, efek sel B kemungkinan membantu menjelaskan mengapa sebagian besar individu yang divaksinasi yang terinfeksi tidak memerlukan rawat inap.**(Feb)
