Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Pecahkan Rekor Terbang Solo Keliling Dunia, Zara Rutherford Mengaku Kapok

Topcareer.id – Ketika pilot berusia 19 tahun Zara Rutherford mendekati akhir dari pemecahan rekor dunianya dengan terbang keliling dunia, dia menyatakan dirinya tidak yakin akan mencoba prestasi luar biasa yang telah ia ukir tersebut.

Remaja Inggris-Belgia ini mendarat di desa Jerman Egelsbach pada hari Rabu (19/1), perhentian singkat itu menyelesaikan perjalanan yang akan menjadikannya wanita termuda yang pernah terbang solo keliling seluruh dunia.

“Saya tidak akan melakukannya lagi. Ada saat-saat yang luar biasa, tetapi kemudian ada saat-saat di mana saya takut akan hidup saya,” kata Rutherford kepada awak media ketika ditanya apakah dia ingin mengulangi perjalanan fantastisnya.

Kondisi terbang di pit-stop menuju Egelsbach adalah pengingat tantangan. Hempasan angin yang dahsyat, turbulensi, dan hujan membuat penerbangan ini lebih lama dari yang dia harapkan.

Jika cuaca memungkinkan dia untuk kembali ke negara asalnya, Belgia, pada Kamis (20/1) Rutherford akan mengambil alih gelar yang dipegang oleh Shaesta Wais, wanita termuda yang terbang solo keliling dunia pada usia 30 tahun pada 2017 silam.

Pemegang rekor pria termuda, Mason Andrews, berusia 18 tahun ketika melakukan perjalanan terbang solo keliling dunia pada tahun 2018.

Pada bulan Agustus 2021, Rutherford lepas landas dari Bandara Flanders di Belgia dalam perjalanannya sejauh 51.000 km melintasi lima benua dan 52 negara.

Untuk memenuhi kriteria penerbangan keliling dunia, Rutherford memilih dua titik yang saling berhadapan di dunia yakni Jambi di Indonesia dan kota Tumaco di Kolombia.

“Terbang di atas gunung berapi aktif di Islandia itu indah,” katanya, ketika ditanya tentang beberapa bagian favorit dari perjalanannya.

Baca juga: Gadis 19 Tahun Siap Pecahkan Rekor Penerbangan Solo Keliling Dunia

Selain masuk buku rekor, Rutherford berharap perjalanannya akan mendorong perempuan untuk belajar dan bekerja di bidang sains dan teknologi serta memicu minat anak perempuan dalam dunia penerbangan.

“Tumbuh dewasa, saya tidak melihat banyak pilot wanita. Saya selalu mengatakan itu sangat mengecewakan,” kata Rutherford.

Rutherford yang kedua orang tuanya adalah pilot, akan mulai kuliah pada bulan September 2022 dengan mimpi menjadi astronot.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply