Topcareer.id – Salah satu hal yang menarik dari minuman gin adalah mengendus wangi tumbuhan, buah-buahan dan biji-bijian yang digunakan untuk menciptakan bau aromatik. Namun, gin buatan Les Ansley di Afrika Selatan berbeda dari gin lainnya sebab menggunakan kotoran gajah Afrika.
Tetapi memang itulah yang Les Ansley lakukan ketika tengah mencari makan melalui hutan belantara Afrika Selatan, ia menemukan spesimen utama kotoran gajah, mengangkatnya ke hidungnya untuk menghirup aroma kompleksnya sebelum menyimpannya untuk akhirnya dibuat menjadi minuman keras gin kelas atas.
Diluncurkan pada tahun 2018, gin Indlovu buatan Ansley di Afrika Selatan telah berkembang ke Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Swiss, Jepang, dan Taiwan selama pandemi COVID-19.
Ansley dan istrinya Paula sekarang mengekspor 1.500 botol gin Indlovu setiap bulannya.
Sejak awal tahun ini, dua peritel terbesar Afrika Selatan, Woolworths dan Pick ‘n’ Pay mengambil stok gin nya dari Ansley.
“Gajah secara efektif melakukan pekerjaannya, menemukan berbagai rempah dan buah yang dimakan
“Karena gajah mencerna sangat sedikit, mereka memiliki usus yang sangat cepat waktu transit, bakteri usus rendah, dan penyerapan yang sangat buruk,” katanya kepada Reuters TV.
“Jadi pencernaan gajah sempurna untuk mengekstraksi semua tumbuhan. Gajah sangat selektif, mereka bisa memilih daun, buah, bunga dan tanaman yang terbaik.” Jelas Ansley
Selain bahan pokok gin seperti juniper dan jeruk, tumbuhan kering melalui proses pencernaan gajah berubah memberikan rasa yang berbeda untuk musim dan cuaca yang berbeda. Tanggal dan koordinat pengumpulan kotoran diberikan pada botol yang diproduksi.
Pasangan itu memberikan 15% dari keuntungan pembuatan gin nya ke panti asuhan gajah.