Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Negara Ini Segera Musnahkan 100 Ribu Dosis Vaksin

ilustrasi vaksin covid-19.Ilustrasi vaksin. Dok/SHRM

Topcareer.id – Negara Afrika Selatan akan segera memusnahkan sebanyak 100.000 dosis vaksin COVID-19 Pfizer pada akhir Maret 2022 karena penyerapan yang lambat oleh warganya, Jumat (4/3).

negara Afrika Selatan telah mencatat infeksi dan kematian virus corona terbanyak di benua Afrika.

Namun, inokulasi telah melambat dan negara tersebut memiliki stok vaksin yang cukup besar sekitar 25 juta dosis.

“Ada risiko bahwa lebih dari 100.000 atau lebih dosis yang akan kedaluwarsa pada akhir Maret … mungkin harus dibuang. Ini akan menjadi hari yang menyedihkan jika volume dosis yang signifikan itu harus mengalami pemusnahan. Kami berharap itu tidak akan terjadi,” kata Menteri Kesehatan Joe Phaahla dalam konferensi pers online.

Dia mengatakan departemen sedang mencoba untuk meningkatkan inokulasi untuk menyelamatkan dosis vaksin agar tidak terbuang sia-sia.

Afrika Selatan sejauh ini telah sepenuhnya memvaksinasi sekitar 43% dari 40 juta orang dewasanya.

Kampanye vaksinasi Afrika Selatan, menggunakan vaksin Johnson & Johnson dan Pfizer mulai dengan lambat karena kesulitan mengamankan pasokan awal dan baru-baru ini mengalami keraguan.

Hal ini tentu menyebabkan banyak penduduk di negara tersebut semakin jarang yang memperoleh vaksinasi COVID-19.

Dengan kampanye yang lambat dari pemerintah Afrika Selatan juga membuat stok vaksin, pfizer khususnya di negara tersebut menjadi terlalu banyak dan semakin mendekati waktu kadaluarsanya.

Baca juga: WHO Rencanakan Hub Kedua untuk Latih Beberapa Negara Membuat Vaksin Covid

Negara-negara Afrika mengandalkan kombinasi kesepakatan bilateral, donasi, dan skema pembagian vaksin Covax untuk menggelar vaksinasi

Awal tahun ini, negara-negara di Afrika berjuang untuk mendapatkan pasokan vaksin melalui Covax.

Situasinya mulai membaik pada Juli dan Agustus.

Bulan lalu negara itu mengubah aturan vaksinasi COVID-19 dalam upaya mendorong lebih banyak orang untuk mendapatkan suntikan.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply